Find Us On Social Media :

Angkat Senjata di Usia 19 Tahun, Begini Kisah Sumiasih, Veteran Perang Perempuan yang Pernah Bertugas Jadi Mata-mata Hingga Kirim Amunisi Demi Kemerdekaan RI

Sumiasih (99), veteran perempuan perang Kemerdekaan asal Sibela Utara RT 005, RW 025, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/11/2021).

Gridhot.ID - Pada hari ini, 10 November 2021, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan.

Di hari pahlawan ini, masyarakat mengenang jasa perjuangan para pahlawan mengusir penjajah.

Hingga kini, di tengah masyarakat Indonesia masih banyak pahlawan veteran yang dulu ikut angkat senjata dalam perjuangan melawan penjajah.

Salah satunya adalah Sumiasih.

Baca Juga: Gaji dan Tunjangan Cuma Numpang Lewat, 3 Weton Bakal Ditimpa Kemiskinan Menurut Primbon Jawa, Ini Penyebabnya

Dilansir dari Kompas.com, Sumiasih adalah seorang veteran perempuan Perang Kemerdekaan Indonesia asal Solo, Jawa Tengah, yang masih diberikan umur panjang.

Warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres ini usianya sudah 99 tahun.

Dalam usianya yang hampir satu abad itu, ia berjualan kebutuhan sehari-hari di rumahnya.

Baca Juga: Sebut Ruh Orang Meninggal Tak Mungkin Ada di Dunia, Ustaz Faizar Ngamuk Youtuber Mistis Buat Konten Panggil Arwah Vanessa Angel: Itu Jin, Setan Ngapain Dipanggil-panggil!

Sumiasih menceritakan, ikut berperang merebut Kemerdekaan pada usia remaja tepatnya 19 tahun dengan melawan pasukan Jepang dan Belanda.

Namun, perjuangannya melawan Jepang berakhir pada 1948, dilanjutkan serangan 4 Maret 1948 sampai 1954.

Sumiasih mengawali tugasnya sebagai seorang juru masak tentara pejuang Indonesia.

Kemudian dia ditugaskan sebagai mata-mata.

Baca Juga: Gala Sky Dapat Warisan Bisnis Berlian Peninggalan Vanessa Angel, Sang Sahabat Janjikan Akan Wujudkan Keinginan Almarhumah

Tidak hanya itu, Sumiasih ikut gerilya pada malam hari untuk merampas persenjataan musuh berupa amunisi (peluru).

"Tugas saya dulu memasak sama bawa peluru tentara Indonesia," kata Sumiasih ditemui di rumahnya, Selasa (9/11/2021).

Sumiasih mengatakan amunusi tersebut diambil untuk diserahkan kepada tentara pejuang Indonesia yang sedang berperang.

Baca Juga: Ogah Kecolongan Sedikitpun, Gibran Ngamuk Lihat Para Guru Tak Pakai Masker Sampai Muridnya Ikut-ikutan, Satu Sekolah Swab Massal, Hukuman Sudah Disiapkan

Agar tidak diketahui musuh, amunisi tersebut dia selipkan di stagen (semacam korset berbentuk kain panjang yang dililitkan ke perut).

"Biar tidak ketahuan musuh peluru-peluru itu saya selipkan di perut. Karena kalau yang bawa tentara pasti ketahuan musuh," ungkap dia.

Sumiasih mengaku pernah tertangkap tentara Jepang dalam perjalanan mengantar amunisi untuk pejuang Indonesia.

Beruntung, tentara Jepang yang menangkapnya tersebut tidak sampai menggeledah barang bawaannya.

Baca Juga: Pertanda Akan Mendapat Kabar Baik, Inilah Macam-macam Arti Kedutan Di Lutut Kiri Menurut Primbo Jawa

"Saya tidak digeledah. Jadi peluru yang saya bawa aman," kata dia.

Sumiasih merasa lega setelah berhasil lolos dari sekapan musuh.

Ia kembali melanjutkan perjalanan mengantar amunisi kepada pejuang Indonesia.

Baca Juga: Posisi Gala Usai Kecelakaan, di Luar Mobil Berjarak 3 Meter dari Tubuh Vanessa Angel, Sosok Ini Lihat Anak Bibi Ardiasnyah Merangkak Sambil Menangis

Indonesia telah merdeka. Tapi, kehidupan Suamiasih masih jauh dari kesejahteraan.

Sumiasih tinggal di rumah berukuran 56 meter persegi.

Sumiasih hidup sebatang kara. Suaminya Purwadi meninggal dunia tahun 2.000.

Sedangkan putra angkatnya Joko Santoso meninggal tahun 2018 karena sakit.

Baca Juga: Belum Ada Seminggu Ibunda Gala Dimakamkan, Foto Vanessa Angel Mendadak Hilang dari Kuburan, Ayah Bibi Ardiansyah Duga Satu Hal

Sumiasih kini dirawat tetangganya, Endah Swasono Retno (60).

Kebutuhan sehari-hari Sumiasih disiapkan Endah.

Mulai dari kebutuhan makan, minum hingga mandi.

Endah mengaku merawat Sumiasih sejak 2009.

Ia merasa kasihan dengan Sumiasih diusianya yang sudah tua hanya tinggal sendiri di rumah.

"Kebetulan rumah saya dekat. Setiap pagi jam 6 sarapan saya siapin. Siang masak dan nyiapin makan siang. Sore saya mandikan dan menyiapkan makan malam," kata Endah.(*)

Baca Juga: Jadi 1 dari 9 Polwan di Dunia yang Terima Penghargaan IAWP, AKBP Rita Wulandari Ngaku Sering Libatkan Polisi Laki-laki: Mereka Punya Ibu, Istri, Anak, Saudara Perempuan