Find Us On Social Media :

Miris! Ayahnya Sandang Gelar Maestro dan Pahlawan Nasional, Putri Semata Wayang Ismail Marzuki Hidup dalam Impitan Ekonomi, Jual Es dengan Untung Rp 30 Ribu per Hari

Ismail Marzuki adalah salah satu komponis legendaris yang menyebarkan musik ke seluruh Indonesia

Gridhot.ID - Rakyat Indonesia barus aya memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2021.

Bahkan dalam peringatan Hari Pahlawan kali ini, Google memasang doodle Ismail Marzuki di halaman utama pencariannya.

Dilansir dari Kompas.com, semasa hidupnya, Ismail Marzuki dikenal sebagai komponis besar Indonesia yang sudah menciptakan lagu-lagu patriotik dan lagu kebangsaan Indonesia.

Salah satu lagunya yang sering dinyanyikan bertepatan dengan hari pahlawan adalah Gugur Bunga yang menjadi lagu wajib nasional.

Baca Juga: Mendadak Sesak Napas, Doddy Sudrajat Hanya Bisa Menangis Saat Tahu Fakta Vanessa Angel Telah Siapkan Warisan untuknya Jauh Sebelum Menikah dengan Bibi Ardiansyah

Lirik lagu Gugur Bunga mengenang jasa pahlawan Indonesia yang gugur dalam medan perang.

Pria kelahiran Jakarta, 11 Mei 1914 ini juga merupakan pencipta dari lagu Halo Halo Bandung serta Rayuan Pulau Kelapa yang terpatri di hati banyak masyarakat Indonesia.

Meski Ismail Marzuki dinobatkan sebagai maestro Indonesia dan juga pahlawan nasional Indonesia, ini tidak menjadi jaminan akan kesejahteraan keluarga yang ia tinggalkan.

Baca Juga: 5 Weton Dipercaya Paling Jujur Menurut Primbon Jawa, Dianugerani Kecerdasan Tapi Tak Pernah Bohong dan Berbuat Curang

Laporan Tribunnews.com, anak semata wayang Ismail Marzuki yang bernama Rachmi Aziya (70) kini hidup dalam impitan ekonomi.

Di usia senjanya, Rachmi berjualan minuman es di pinggir jalan di depan rumah kontrakannya di daerah Sawangan, Depok, demi memenuhi kebutuhan hidup.

Kebanyakan pelanggan Rachmi adalah anak-anak.

Dibantu oleh anak bungsunya yang sudah berkeluarga, Rachmi mengaku mendapat keuntungan Rp 30 ribu setiap harinya dari berjualan minuman.

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Jombang Sudah Terima SPDP, Tubagus Joddy Sah Ditetapkan Sebagai Tersangka Atas Kecelakaan yang Menewaskan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah

“Kalau uang engga cukup ya harus dicukupin,” ujar Rachmi, seperti dilansir Tribunnews.com dari video YouTube CumiCumi (2/9/2015).

Ia mengaku memilih berjualan minuman es karena modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis itu tidak seberapa.

“Bisnis yang lain kan memerlukan dana yang besar Saya kayaknya masih jauh memikir ke situ,” imbuhnya.

Baca Juga: Jauh-jauh ke Amerika Serikat untuk Lenyapkan Kanker Prostat, Kondisi SBY di Negeri Paman Sam Dibongkar AHY, Masih Sempat Lakukan Hal Penting Ini di Tengah Keadaannya

Sebenarnya, Rachmi masih mendapatkan royalti dari produser lagu ayahnya.

Pemerintah juga memberikan bantuan untuk keluarga pahlawan nasional.

Ismail Marzuki meninggal pada 5 Mei 1958 di pangkuan istri, Eulis, dengan disaksikan Rachmi yang saat itu masih berusia 8 tahun.

Ismail Marzuki dimakam di TPU Karet Bivak, Jakarta.

Baca Juga: Dituding Selingkuhi Olla Ramlan Gegara Foto Bareng Wanita Lain Tersebar, Aufar Hutapea Akhirnya Ungkap Kondisi Rumah Tangga yang Sebenarnya

Pada batu nisannya dipahatkan lagu Rayuan Pulau Kelapa.

Beberapa puluh tahun setelahnya, pemerintah berniat untuk memindahkan makamnya ke Taman Makan Pahlawan di Kalibata.

Namun keluarga menolak dan menganggap jika hal tersebut bukanlah kepentingan yang mendesak.

Bagi pihak keluarga, di mana pun jasadnya dikubur, karya abadi Ismail Marzuki tetaplah bertumpu di hati rakyat Indonesia.(*)

Baca Juga: Kasus Kecelakaan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Masuki Babak Baru, Sang Sopir Resmi Jadi Tersangka, Segini Ancaman Hukumannya