GridHot.ID - Teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, lagi-lagi menelan korban warga sipil.
Melansir Surya.co.id, kebrutalan KKB Papua kali ini terjadi di Kabupaten Nduga, Papua.
Kali ini menimpa seorang karyawan PT Delarosa di Kenyam, Kabupaten Nduga.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal membenarkan aksi penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut.
Dilansir dari Pos-kupang.com, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal membenarkan aksi penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut.
"Memang benar ada laporan penembakan hingga menyebabkan Andi Rerung, karyawan PT Delarosa terluka di bagian kaki," kata Kamal di Jayapura, seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/11/2021) lalu.
Menurut Kamal, insiden itu terjadi di camp PT Delarosa Kampung Kenyam, Kabupaten Nduga, Selasa (16/11/2021) sekitar pukul 05.00 WIT.
Berikut Kronologinya:
Berdasarkan keterangan yang diterima polisi, penembakan itu terjadi saat para karyawan sedang bersiap-siap.
Saat itu, saksi berinisial J bangun sekitar pukul 05.00 WIT untuk mempersiapkan makanan.
J melihat tangki solar pabrik produksi pengaspalan yang berjarak sekitar 200 meter dari basecamp terbakar.
Saksi pun memberi tahu karyawan lain, termasuk Andi Rerung dan JS yang langsung berlari membawa ember ke lokasi kebakaran.
Saat berlari sekitar 65 meter dari basecamp, terdengar bunyi letusan senjata api lebih dari satu kali. Tembakan itu terdengar dari arah timbunan kerikil.
Salah satu tembakan itu mengenai kaki kanan korban.
Saksi pun mengevakuasinya ke camp.
Sementara itu, karyawan lain berusaha memadamkan api yang menyala di tangki solar pabrik produksi pengaspalan.
Sekitar pukul 08.50 WIT, tim gabungan yang dipimpin Kabag Ops Polres Nduga Iptu Bernadus ICK tiba di lokasi kejadian.
Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Korban saat ini sudah dievakuasi ke Timika untuk dirawat," kata Kombes Kamal.
Warga Sipil Terluka di Intan Jaya
Sementara di daerah lain, situasi Kabupaten Intan Jaya, Papua, saat ini masih tak aman karena kebrutalan KKB Papua.
Terbaru, seorang warga sipil terluka karena terkena tembakan.
Hal itu dibenarkan oleh Komandan Korem (Danrem) 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gastoro.
Taufan menyebut adanya seorang warga sipil mengalami luka tembak.
"Memang benar ada seorang wanita yakni Agustinus Hondali (24 tahun) mengalami luka tembak," kata Brigjen Taufan, seperti dilansir dari Antara, Rabu (10/11/2021).
Dijelaskankannya, penembakan terjadi di jalan atau lokasi yang memang rawan gangguan Kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Namun demikian, Taufan mengatakan bahwa dugaan sementara, korban bukan ditembak tetapi terkena tembakan.
"Kami masih menelusuri tembakan itu dari pihak mana," imbuhnya.
Adapun korban, lanjut Taufan, sedang dalam proses evakuasi oleh anggota agar mendapat penanganan medis.
Untuk diketahui, insiden penembakan di Kabupaten Intan Jaya, tidak hanya terjadi kali ini saja.
Diketahui, situasi Intan Jaya saat ini memang masih rawan. Sering terjadi baku tembak antara KKB Papua dan TNI-Polri.
Sebelumnya, seorang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua tewas dan dua anggota Satgas Nemangkawi terluka dalam kontak senjata di Distrik Sugapa, Jumat (5/11/2021).
Kontak senjata antara TNI-Polri itu dipicu dugaan adanya bantuan logistik untuk KKB Papua di wilayah Intan Jaya.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan, pada Jumat (5/11/2021) pukul 08.38 WIT, personil gabungan memantau di ketinggian dan melihat 10 orang memegang Senpi laras panjang dari arah semak pepohonan sekitar Dusun Biulagi ke sekitar Kali Wabu.
Sejam setelahnya atau pukul 09.55 WIT, personil gabungan TNI-Polri melihat 10 orang yang memegang senjata api laras panjang di sekitar Kali Wabu tersebut ditemui seseorang yang diduga memberikan dorongan logistik.
Pada pukul 11.27 WIT, kata Kamal, terdengar bunyi letusan senjata api laras pendek sebanyak 1 kali dari arah Tower Telkomsel Bilogai.
Sejam setelahnya, personil gabungan melihat kembali pergerakan sekelompok orang membawa 2 pucuk senjata api laras panjang serta dikelilingi sekitar 20 orang di sekitar Dusun Bilulagi.
"Pukul 15.12 WIT, terlihat 1 orang KKB membawa senjata api laras panjang masuk dari arah bawah ke sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai namun tidak dapat dilakukan tindakan oleh Pos 521 karena terdapat Mama mama di sekitar Klinik," ujar Kamal dalam keterangannya, Sabtu (6/11/2021).
Lebih lanjut, kata Kamal, tiba-tiba seorang KKB yang membawa senjata api di sekitar Klinik menembak ke arah Pos Satgas Yon Mek 521 dan berlari ke arah sekitar pertigaan TKP Ramli.
Selanjutnya, personel Satgas Yon Mek 521 mengeluarkan tembakan terbidik terhadap 1 orang KKB lainnya yang juga membawa 1 pucuk senjata laras panjang yang muncul di sekitar semak-semak pertigaan Ramli.
"Dari hasil pemantauan melalui teropong bahwa 1 anggota KKB tersebut meninggal dunia," ungkap dia.
Kemudian, personil gabungan yang sedang bersiaga di Polsek Sugapa juga tiba-tiba ditembak KKB dari arah perumahan Sat Pol PP dan tower Telkomsel sehingga terjadi kontak tembak.
Lalu, personil gabungan TNI-Polri mengerahkan 1 unit mobil double cabin untuk membackup kontak tembak di sekitar TKP Ramli.
"Dimana akan merapat ke Polsek Sugapa terlebih dahulu untuk koordinasi, namun saat ditanjakan naik Polsek Sugapa melewati Perumahan Satpol PP tiba-tiba mendapat tembakan dari arah perumahan Sat Pol PP yang mengakibatkan 2 personil terkena rekloset," terang dia.
Kamal menambahkan, personil gabungan lalu melakukan pengejaran di sekitar pertigaan TKP Ramli atau jalan masuk komplek Pastoran ST Michael Bilogai.
"Sementara untuk jenazah 1 orang KKB beserta 1 pucuk Senpi laras panjang tidak dapat diambil atau diamankan karena mendapat tembakan secara frontal oleh KKB dari arah belakang lapangan bola komplek Pastoran ST Michael Bilogai hingga belakang TKP Ramli," tukas dia.
Akibat insiden kontak tembak itu, satu unit Mobil Double Cabin mengalami pecah kaca belakang. Selain itu, dua personil mengalami luka karena terkena rekoset.
"Saat ini dua personil yang terkena rekoset telah mendapatkan perawatan medis," kata Kamal saat dikonfirmasi, Sabtu (6/11/2021).
Namun demikian, Kamal tak menjelaskan lebih lanjut identitas kedua personel yang alami luka akibat insiden kontak tembak tersebut.
Yang jelas, keduanya akan dibawa ke Mimika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Direncanakan hari ini, kedua personil tersebut akan dievakuasi ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut," ungkap dia.
Di sisi lain, ia menyampaikan pihaknya telah mengamankan tempat lokasi kontak tembak tersebut.
Sebaliknya, Polri bersama TNI juga akan mengejar terhadap kelompok KKB yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Situasi di Kabupaten Intan Jaya sampai saat ini aman terkendali serta aktivitas penerbangan di Bandara Bilorai berjalan lancar," tukasnya.(*)