Gridhot.ID - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan video baku hantam antara anggota Polantas dengan anggota TNI.
Dilansir Gridhot.ID dari Tribunnews, dalam video yang tersebar nampak dua anggota Polantas terjatuh usai dipukul oleh anggota TNI berpakaian loreng.
Tampak pula, polisi itu berupaya memukul balik anggota TNI tersebut.
Dalam video berdurasi 24 detik yang viral di media sosial, terlihat sejumlah warga mencoba melerai dua anggota polisi dan seorang anggota TNI yang terlibat baku hantam.
Seorang warga yang memakai baju merah juga berusaha melerai perkelahian.
Setelah itu beberapa warga juga berdatangan untuk memisahkan mereka, termasuk seorang warga yang menggunakan jaket loreng TNI.
Dari penelusuran Kompas.com baku hantam antara dua anggota Polantas Polresta Pulau Ambon dan Anggota TNI Kodam Pattimura itu berlangsung di Jalan Rijali tepatnya di samping pos Polantas Mutiara, kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau, Ambon.
Adapun kedua oknum anggota Polantas yang terlibat dalam perkelahian itu diketahui berinisial Bripka NS dan Bripka Z.
Sedangkan oknum TNI diketahui berinisial Prada BK.
Kasus perkelahian antara dua anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polresta akhirnya diselesaikan secara damai, Rabu malam (24/11/2021).
Persoalan tersebut dirampungkan setelah dua anggota Polantas yakni Bripka NS dan Bripka Z dipertemukan dengan Prada BK di kantor Pomdam Pattimura oleh pimpinan mereka.
Usai pertemuan tertutup, ketiga anggota yang terlibat perkelahian itu pun lantas saling memaafkan dan bersalaman satu dengan yang lain.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, perkelahian itu terjadi karena kesalapamahan.
“Pada sore tadi ada sedikit kesalapamahan antara anggota kami dengan salah satu anggota dari rekan kita TNI,” ujarnya kepada waratwan di kantor Denpom Pattimura, Rabu malam.
Dia mengatakan kasus itu telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Meski demikian, untuk pelanggaran kode etik yang dilakukan akan ditangani institusi masing-masing.
Apabila ada pelanggaran, maka tetap akan diproses oleh pimpinan masing-masing kesatuan.
“Kemudian masalah ini sudah diselesaikan sebagaimana saudara-saudara tadi sudah lihat bahwa di antara mereka sudah saling salam dan sudah saling memaafkan,” ungkapnya.
“Jadi kasusnya sampai malam ini sudah selesai tapi terkait dengan disiplin ini kesepakatan dari pimpinan, kesatuan memeriksa anggotanya masing-masing apabila ada yang menyalahi disiplin maka akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” tambah Roem.(*)