Makin Brutal, KKB Papua Ancam Jadikan Yakuhimo Medan Perang Tanpa Henti Sampai 4 Permintaan Mereka Terpenuhi, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Bereaksi

Jumat, 26 November 2021 | 19:13
Dok Facebook TPNPB dan Agus Suprapto

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman bereaksi terkait aksi KKB Papua yang semakin brutal

Gridhot.ID - Aksi KKB Papua memang belum mereda sama sekali.

Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, beberapa waktu lalu bahkan KKB Papua membuat Kabupaten Yakohimo dalam kondisi waspada.

TNI-Polri tak henti-hentinya bersiaga terkait apa yang terjadi di wilayah tersebut.

Aksi KKB Papua di Kabupaten Yahukimo baru-baru ini semakin brutal hingga menebar ancaman.

Baca Juga: Nama Puan Mendadak Muncul dalam Kasus Adu Mulut Arteria Dahlan, Ternyata Ini Peran Penting Sang Ketua DPR RI di Balik Perdamaian Anggiat Pasaribu

Dikutip Gridhot dari Surya, dua prajurit TNI menjadi korban penembakan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (20/11/2021).

Setelah menebar teror lewat serangan, KKB Papua juga menyebar ancaman.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) mengeluarkan ultimatum pasca-penyerangan.

Ulitimatum itu, menyusul pernyataan Panglima Tentara OPM wilayah Yahukimo Elkius Kobak yang menetapkan daerah itu sebagai medan perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk merebut kemerdekaan.

Baca Juga: Deg-gedan Jelang Istrinya Lahirkan Adik Rafathar, Raffi Ahmad Minta Doa, Suami Nagita Slavina: Doain Ya Guys

Ultimatum tersebut juga telah disampaikan ke Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, dan diumumkan Juru Bicaranya, Sebby Sambom lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (23/11/2021).

Ada lima poin dalam ultimatum yang dimaksud Elkius Kobak, berikut isinya melansir dari Tribun Papua :

1. Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati, dan SKDA berhenti memberikan ijin pembangunan Mako Brimob di Yahukimo serta Koramil di Suru-suru.

2. Berhenti Kepala Suku serta Intelektual yang terus menjadi Penghianat.

3. Masyarakat non Papua segera tinggalkan Yahukimo karena Yahukimo termasuk dalam perhitungan 34 Komnas TPNPB-OPM, maka perang jelas tidak akan berhenti.

4. Berhenti pesawat yang ditumpangi anggot TNI/Polri, karena saya dan pasukan akan tembak, jadi masyarakat jangan ikut.

Baca Juga: Akui Bukan Aji Mumpung Orbitkan Mayang dan Chika Jadi Artis, Doddy Sudrajat Diam-diam Siapkan Acara Ini untuk 40 Hari Vanessa Angel

"Perang tetap berlanjut sampai kita merebut kemerdekan Papua," ancam Elkius.

Sementara itu, di tengah kebrutalan KKB Papua, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman melakukan kunjungan ke Papua.

Jenderal Dudung Abdurachman dalam kunjungannya ke Kabupaten Mimika, Papua memerintahkan agar TNI tak berperang dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Tujuan saya sebenarnya untuk melihat kesulitan prajurit saat melakukan tugas operasi ke Papua,” kata Jenderal Dudung, Senin (23/11/2021).

Baca Juga: Viral Polantas Dikejar Pria Bawa Parang dan Celurit di Tengah Jalan, Ternyata Ini Duduk Perkaranya, Tak Terima Gara-gara Anaknya Diperlakukan Begini

“Tapi saya juga berpesan agar TNI harus merangkul KKB, bukan diajak berperang,” sambungnya.

Dikatakan, KKB Papua adalah saudara yang harus hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.

“Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali kepangkuan NKRI. Jangan sedikitpun berpikir untuk membunuh,” tegasnya.

Jenderal Dudung juga meminta setiap prajurit yang bertugas untuk senantiasa menanamkan di hati bahwa bertugas di Papua adalah demi bangsa dan negara, dan demi menjaga serta melindungi masyarakat Papua.

Baca Juga: Khawatirkan Kondisi Psikis Anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Kak Seto Bakal Jadi Penengah Konflik Kedua Keluarga Soal Hak Asuh Gala Sky

"Bila kalian (prajurit) selesai tugas dan ada masyarakat menangisi kalian karena masih ingin kalian tugas dan tinggal bersama-sama dengan mereka, berarti kalian sudah berhasil merebut hati dan simpatinya," ujarnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Surya, tribun papua