Awalnya hujan abu bercampur batu menghujani dusunnya, Kobokan.
Batu-batu itu menghujani rumah warga Kobokan, termasuk punya dirinya.
Batu itu menghantam genting disertai dengan suara gemuruh dari arah gunung.
Sinten yang ketika itu sedang bersantau di rumah tamu langsung terperanjat dan panik.
Ia lantas menggedor pintu kamar cucunya, Dewi.
Dewi yang mendengar gedoran pintu segera bangun dari tidurnya.
Ia membuka pun keluar dari kamar.
Sinten kemudian mengatakan kepada Dewi bahwa Semeru meletus.
Ia kemudian menarik tangan Dewi untuk berlari menyelamatkan diri.