GridHot.ID - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memantau dampak erupsi Gunung Semeru dari udara pada Minggu (5/12/2021).
Salah satu lokasi yang dipantau adalah kerusakan jembatan Geladak Perak yang putus diterjang lahar Gunung Semeru.
Dari pantauan tersebut, Panglima TNI telah mengirim alat berat dan tambahan personil guna membantu proses evakuasi.
Alat berat dan personil ini dibagi dalam dua pos, yaitu dari sisi Kabupaten Malang dan sisi Kabupaten Lumajang.
Selain alat berat dan personel, Panglima TNI juga membantu alat pembersih air untuk pengungsian.
Melansir Instagram resmi TNI AU, saat memantu dampak erupsi Gunug Semeru itu, Panglima TNI menaiki Helikopter NAS-322 Super PUMA.
Helikopter dari Skadron Udara 6 Wing 4 Lanud Atang Sendjaja Bogor ini, diterbangkan oleh Kapten Pnb Eddo M. Angkasa.
Dilansir dari Kompas.com, helokopter Super Puma merupakan rancangan PT Dirgantara Indonesia (DI) yang dipesan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sejak 2019.
Super Puma terbilang salah satu helikopter canggih yang didatangkan Kemenhan.
Helikopter ini dilengkapi dengan avionic glass cockpit yang didukung sensor optik attitude heading and reference system (AHRS), dan teknologi flight management system (FMS).
Super Puma juga didukung instrumen yang dapat digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang (flight plan).
Intrumen itu meliputi jalur yang akan dilewati helikopter dan SAR direction finder untuk menangkap sinyal emergency locator transmitter (ELT).
Helikopter ini juga mempunyai kemampuan operasi terbang malam yang kompatibel dengan night vision goggle (NVG), weather radar dan emergency floatation untuk melakukan pendaratan darurat di atas air.
Sementara, kemampuan terbangnya sendiri dapat bertahan selama empat jam dengan kecepatan maksimum 306 km per jam.
Sedangkan kemampuan angkut helikopter ini bisa menampung 18 personel dan tiga kru yang terdiri dari pilot, co-pilot dan juru mudi udara.
Super Puma tergolong heli angkut berat dengan berbagai variasi kegunaan, meliputi military transport, cargo, paratroop transport, medical evacuation, serta VIP.
Alutsista ini nantinya akan dilengkapi dengan hoist untuk menarik maupun mengevakuasi korban yang terletak pada sisi pintu kanan.
Selain itu, helikopter ini juga memiliki sling yang berfungsi untuk membawa barang atau kendaraan taktis dengan beban maksimal 4,5 ton.
Pihak TNI AU berharap kehadiran Super Puma bisa berkontribusi besar bagi bangsa.
(*)