“Untuk saat itu hanya kebetulan Fachmi sahabat dan teman di kampus. Saya teman kuliah S3 saya di Jaya Baya secara persahabatan secara kemanusiaan kemudian beliau mau membantu saya,” tutur Asep.
Asep berujar bahwa saat itu pun dia tidak mudah untuk meminta bantuan kepada Fahmi Bachmid.
“Itu pun tidak gampang saya sejak tahun 2020 sejak somasi dilayangkan kepada keluarga, saya selalu berkonsultasi meminta bantuan kepada beliau (Fahmi Bachmid) itu pun belum diiyakan,” tuturnya.
Asep menegaskan tidak ada bayaran sepeser pun darinya untuk Fahmi Bachmid.
“Sampai ketika proses anak saya ditahan di rutan barulah beliau ketemu lagi dengan saya dan bicara soal itu pun tidak bayaran sama sekali. Alhamdulillah dia sahabat saya secara persahabatan secara kemanusiaan itu yang beliau sedang perjuangkan,” kata Asep.
Melihat kasus Gaga Muhammad yang tengah bergulir di meja hijau, Asep sempat tak menyangka.
Apalagi Asep mengaku sudah berkomunikasi dengan keluarga Laura.
“Sebelum masuk ke proses ini kami biasa komunikasi, saya juga berkali-kali ketemu pihak Laura sendiri dengan orang tuanya Laura. Hanya saja kenapa ini bergulir ke pengadilan,” ucap Asep.
Diberitakan sebelumnya, Gaga yang bernama asli Gaung Sabda Alam Muhammad telah ditahan di rutan Satlantas Polres Metro Jakarta Timur sejak 2 November 2021 dan menjalani tiga kali sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Ia didakwa pasal 310 ayat 3 UU nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman hukuman maksimum lima tahun penjara.
Laura dan ibunya telah menjadi saksi dalam sidang pada 2 Desember lalu.
(*)