Pos Timika digambarkan sebagai salah satu pos yang sangat rawan pada masa itu.
Hal itu dikarenakan keberadaan pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi yang dianggap berbahaya.
Tujuan penempatan itu, adalah untuk menggerebek markas OPM, yang jaraknya cukup dekat dari pos tersebut.
Ketika mereka mulai berangkat ke lokasi, kebetulan saat itu bertepatan dengan musim penghujan pada bulan Oktober.
Perjalanan menjadi semakin sulit karena mereka harus jalan kaki hingga menyeberangi sungai dengan arus yang cukup deras.
Pada hari kelima perjalanan, pasukan tersebut bersemu dengan arus sungai, kemudian mereka memutuskan menyeberang dengan tali.
Karena terlalu deras, ada seorang prajurit berpangkat kopral yang terseret arus sungai dan hanyut.
Sang komandan pun menyelam untuk menolongnya, namun sampai suatu titik di mana sungai itu hilang dan sampai ke air terjun.
Sang Komandan menepi di tengah hutan Papua, yang letaknya 4.000 meter di atas permukaan laut.
Lima orang sudah menyeberang, tiga belum menyebrang dan sang komandan hanyut bersama seorang kopral.
Komandan tersebut masih terus mencari prajuritnya yang hilang terbawa arus sungai.
Namun, ia malah tersesat di tengah hutan papua yang masih sangat lebat.