Ia mencari arah untuk kembali ke Timika, dengan harapan bisa melaporkan hilangnya salah satu anak buahnya, kepada atasannya untuk dilakukan pencarian.
Sampai hari keenam, lokasi yang dicari juga tak ketemu, prajurit Kopassus ini pun sudah berada di ambang sadar.
Semua perlengkapan yang dibawanya terseret arus sungai yang deras.
Pada saat itu, prajurit Kopassus yang mencari anak buahnya tersebut mengalami pengalaman mistis.
Ia mengaku melihat alam lain, antara sadar dan tidak, prajurit tersebut merasa masih terus berjalan.
Sampai pada hari kesebelas, ia berhasil menyeberang sungai yang lebarnya 200 meter sebelum kemudian tiba di Timika.
Setelah 18 hari tersesat di dalam hutan ia ditemukan oleh warga, dalam kondisi yang selamat.
Namun, tubuhnya kurus kering bak tulang terbalut kulit.
Matanya terus berputar liar, sementara telapak kakinya bengkak akibat tertancap potongan kayu.
Hal tak nalar yang bikin merinding adalah, prajurit tersebut mengaku ditemani 3 makhluk tak kasat mata selama berada di hutan.
Ia mengatakan, setiap matahari terbenam, 3 makhluk tersebut satu memijat kaki, satu pundak, dan satunya berbagi rokok dengan prajurit tersebut.
Terlepas dari cerita mistis itu, prajurit ini kemudian dibawa ke dokter dan hasil pemeriksaannya pun melegakan.
Prajurit tersebut bebas dari penyakit malaria dan cacing tambang, meski ditemukan dalam kondisi memprihatinkan.
Pengalaman tersebut merupakan salah satu kisah mistis yang pernah dialami oleh prajurit Kopassus, selam bertugas menggambarkan betapa angkernya hutan pedalaman di Papua.
(*)