Find Us On Social Media :

Cium Bendera Merah Putih, 27 Anggota KKB Papua Menyerahkan Diri, Nyatakan Ikrar Setia pada NKRI Usai Markas Komandonya Diobrak-abrik TNI Polri

Puluhan anggota KKB Papua mengikrarkan kembali ke pangkuan NKRI di Mapolres Yapen

Gridhot.ID - Puluhan anggota KKB di Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kepulauan Yapen, Papua menyerahkan diri.

Diberitakan Wartakotalive.com, mereka berikrar menyatakan kembali ke pangkuan NKRI, Sabtu (18/12/2021).

Didampingi oleh Kepala Suku Rawai dan 4 Kepala Kampung yang berada di sekitar pegunungan Moman Ambaidiru, anggota KKB menyerahkan diri ke Polres Kepulauan Yapen.

Baca Juga: Diburu TNI AD, Anggota Yonif 756/MWS Prada Yotam Kabur dari Kesatuan Bawa Senpi SS2v1, Ternyata Pernah Unggah Lambang Papua Merdeka di Media Sosial

Penyerahan diri 27 anggota KKB ini diterima langsung oleh Kapolres Yapen Dandim 1709 Yawa dan Pemerintah Daerah Kabupaten Yapen.

Kembalinya anggota KKB ke NKRI ditandai dengan pengucapan ikrar dan janji setia kembali ke NKRI serta mencium bendera merah putih.

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menyambut baik itikat dari para anggota KKB untuk kembali berikrar setia kepada NKRI.

Ferdyan menambahkan, penyerahan diri tersebut merupakan bentuk pendekatan Satgas secara preemtif dan preventif melalui beberapa aktivitas seperti bakti sosial, binmas noken, piajar, penyaluran bibit pertanian, perikanan dan peternakan.

Baca Juga: Markas Komandonya Diobrak-abrik TNI Polri, KKB Papua Lari ke Hutan Saat Baku Tembak, 1 Anggota Berhasil Ditangkap Aparat, Ini Identitasnya

"Kami menyambut baik adik adik ini, apresiasi tinggi kami sampaikan. Tentunya setelah ini kami siap membina dari segala bidang, termasuk kebangsaan dan keterampilan untuk mata pencaharian mereka," ungkap Ferdyanmelalui keterangan tertulis, Sabtu (18/12/2021).

Ia pun memuji ketertiban masyarakat setempat, sehingga aktivitas pemerintahan, perekonomian dan kegiatan sosial masyarakat di Kampung Ambaidiru telah berjalan dengan baik.

"TNI/Polri dan pemerintah daerah terus mengutamakan rasa aman dan memajukan masyarakat. Sekali lagi kami tegaskan tidak ada kata Papua Merdeka, yang ada Papua itu Indonesia dan sudah merdeka sejak 17 agustus 1945," jelasnya.

Baca Juga: Dilumpuhkan Satgas Newangkawi, Temianus Magayang Ternyata Jabat Komandan Operasi KKB Kodap XVI Yahukimo, Dikenal Sadis Saat Beraksi

Sementara itu, salah satu mantan anggota KKB Kampung Ambaidiru, J. Karubaba mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait karena menerima kembali mereka ke pihak NKRI.

Ia juga mengungkapkan alasan dirinya dan puluhan rekannya memutuskan untuk kembali ke pangkuan NKRI.

"Kami mau kembali dan bersatu ke NKRI, terima kasih atas kepedulian yang di berikan, dan menyambut kami dengan baik serta memberikan kami lapangan pekerjaan yang layak," ungkapnya.

Baca Juga: KKB Papua Koar-koar Tembak Mati 4 Prajutit TNI, Kapendam XVII/Cenderawasih Beberkan Faktanya, 5 Pelaku Penembakan di Intan Jaya Terpantau Alat Canggih Aparat

Diberitakan sebelumnya, Polres Kepulauan Yapen dan Kodim 1709 Yawa mengamankan satu anggota KKB Papua di Kepulauan Yapen.

Mengutip artikel Tribunnews.com, identitas terduga anggota KKB itu bernama Adi Rawai atau AR (27).

Adapun penangkapan AR berawal dari adanya kontak tembak antara KKB dengan TNI-Polri pada Kamis (9/12/2021) lalu.

Sejumlah barang yang diduga bukti-bukti gerakan separatis di wilyah Yapen juga berhasil diamankan.

Baca Juga: 30 Jam Jalan Kaki ke Distrik Kiwirok, Satgas Nemangkawi 4 Kali Terlibat Baku Tembak, Gerak Cepat untuk Pukul Mundur KKB Papua

Pengamanan itu dilakukan pada 8 Desember 2021 oleh tim gabungan TNI-Polri di sebuah lokasi di Kampung Ambaidiru.

"Selanjutnya tim melakukan penggeledahan di rumah atau pondok yang dijadikan markas komando dan mendapatkan beberapa barang bukti," Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Ahmad Mustofa, Rabu (15/12/2021).

AKBP Ferdyan menyatakan, di kampung tersebut ada kegiatan pelatihan milter menggunakan senjata api.

Baca Juga: Jatuh di Wilayah Markas KKB Papua Pimpinan Zakius, Penampakan Puing Pesawat Rimbun Air Bikin Syok, 3 Kru Ditemukan Meninggal Dunia

"Terdapat kegiatan yang bersifat pelatihan militer, menggunakan senjata api dan membuat senjata api rakitan. Digunakan unitk melakukan perlawan kepada NKRI," tambahnya.

Terdapat 14 jenis barang bukti yang diamankan di antaranya bendera Bintang Kejora, 22 buah pipa, 7 senapan angin, 1 buah senjata rakitan, 1 buah ponsel, dokumen Organisasi Papua Merdeka, 1 buah pistol air softgun, baju, beberapa alat bor, gergaji dan baret.

Ferdyan menyatakan di Ambaidiru, setidaknya ada 50 anggota OPM dimana 3 orang menjadi penggerak utama. 

Baca Juga: 4 Jam Baku Tembak dengan TNI Hingga Prada Ansar Terluka, Inilah Rekam Kejahatan KKB Lamek Taplo, Teror Semakin Brutal Usai Anak Buahnya Ditangkap

"Masih ada sekitar 50 orang yang terlibat di Ambaidiru, dan kita tetapkan 3 orang DPO yang berperan sebagai Penggerak kelompok ini," jelasnya.

Dalam kesematan sama, Dandim 1709 Yawa Letkol Inf. Catur Prasetyo mengimbau kepada warga agar bersinergi dengan pihak aparat jika melihat ada aksi yang menjurus ke arah kelompok bersenjata.

"Jangan ragu untuk melapor, dan tetap TNI /Polri akan solid untuk mengedepankan keamanan warga di Yapen," jelasnya.

(*)