Find Us On Social Media :

Dikira Kemasukan Roh Jahat, Gadis yang Sedang Hamil Ini Divonis Meninggal Dunia Saat Sampai Rumah Sakit, Sehari Dikubur Makamnya Dipenuhi Suara Teriakan dari Dalam Tanah

Ilustrasi Kuburan

Gridhot.ID - Kematian memang merupakan hal misterius.

Saking misteriusnya, manusia tak bisa sembarangan menyatakan seseorang masalah kematiannya.

Bahkan banyak hal di luar nalar terjadi terkait masalah kematian.

Salah satunya sebuah kejadian di kota kecil bernama la Entradad di Honduras ini yang ternyata merupakan kesalahan manusia sendiri.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 Desember 2021, Aldebaran Selidiki Kecelakaan Mama Sovia, Riza Semakin Curiga dengan Irvan

Kisah ini bercerita mengenai gadis berusia 16 tahun bernama Neysi Perez pada tahun 2015 silam.

Saat itu ia sedang hamil 3 bulan, ia mendadak jatuh dan mulutnya mengeluarkan busa.

Orangtuanya yang panik dengan kondisi perez kemudian memanggil pendeta, mereka mangira gadis ini dirasuki roh jahat.

Namun, ketika Perez akhirnya tidak sadarkan diri, orangtuanya khawatir dan membawanya ke rumah sakit.

Baca Juga: Hatinya Berhasil Ditaklukan Gadis Mantan Artis Cilik, Dul Jaelani Ungkap Keinginannya Ngebet Nikahi Sang Kekasih di Usia Muda: Aku Bangga Punya Pacar Seperti Kamu

Ketika sampai di rumah sakit, doker gagal menyelamatkan Perez dan mengumumkan kematiannya pada keluarganya.

Akhirnya Perez di bawa pulang ke rumah untuk segera dimakamkan oleh anggota keluarganya.

Setelahnya ia di makamkan, namun sehari setelahnya, suami Perez, Rudy Gonzalez mengunjungi makam istrinya.

Tiba-tiba ia mendengar suara terengah-engah terdengar dari dalam makam beton Perez, dengan segera ia meminta bantuan pada warga.

Setelah itu, Gonzalez dibantu warga mulai membongkar makam beton yang digunakan untuk mengubur Perez.

"Saat saya meletakkan tangan saya di makamnya, saya bisa mendengar suara-suara di dalamnya." kata Gonzalez

Baca Juga: Al Ghazali Diminta Sabar Meski Marah Besar, Maia Estianty Angkat Bicara Saat Disuruh Tuntut Penyebar Isu Dirinya Cerai dengan Irwan Mussry

"Saya mendengar ketukan, lalu saya mendengar suara. Dia berteriak minta tolong," tambah Gonzalez.

Anggota keluarga beserta warga mati-matian membongkar makam tersebut, setelah berhasil mengeluarkan peti mati tersebut, Perez dan peti matinya diangkut dengan truk.

"Sudah satu hari sejak kami menguburnya. Saya tidak bisa mempercayainya. Saya sangat gembira, penuh harapan." kenang Gonzalez.

Lalu, mereka membawa peti mati yang berisi jenzah Perez ke rumah sakit terdekat di San Pedro Sula dan segera di periksa oleh dr Claudia Lopez.

"Seluruh keluarga bergegas masuk, hampir mendobrak pintu, membawa gadis itu di petinya." kata dr Claudia Lopez.

Meskipun ada upaya untuk menyadarkannya, semua tes yang dilakukan oleh dokter menunjukkan bahwa dia telah mati secara klinis.

Baca Juga: Terungkap, Ini Amalan Doa Maia Estianty Hingga Dinikahi Pengusaha Kaya Raya Irwan Mussry, Mantan Ahmad Dhani: Sebutkan yang Kamu Mau Sedetilnya

Perez kemudian dikembalikan ke kuburan dan dimakamkan kembali di makam yang sama.

"Setelah kami membawanya keluar dari makam, saya meletakkan tangan saya di tubuhnya. Dia masih hangat, dan saya merasakan detak jantung yang lemah," kata sepupunya, Carolina Perez.

Maria Gutierrez, sang ibu sangat yakin putrinya dikubur hidup-hidup dan menyalahkan para dokter karena mengumumkan kematiannya terlalu cepat.

Dokter percaya bahwa serangan panik sementara menghentikan jantung Perez.

Beberapa berhipotesis juga mengatakan bahwa dia telah mengalami serangan cataplexy.

Baca Juga: Gonta-ganti Nama Cucunya Sendiri, Doddy Sudrajat Bungkam Saat Disuruh Jelaskan Mengapa Gala Sky Memakai Binti di Daftar Gugatan, Pihak Pengadilan Sampai Angkat Tangan

Dikutip Gridhot dari halodoc, Cataplexy merupakan penyakit langka yang membuat otot tubuh lumpuh setiap kali pengidapnya tertawa, menangis atau marah.

Cataplexy sering dikaitkan dengan narkolepsi, kondisi neurologis yang menyebabkan seseorang mengantuk di siang hari.

Narkolepsi bisa membuat pengidapnya jatuh tertidur bahkan ketika sedang beraktivitas.

(*)