Find Us On Social Media :

Boyong Selir-selirnya ke Negeri Bavaria dengan Kedok Kerja Jarak Jauh, Raja Thailand Kepergok Booking Seluruh Lantai Hotel Hilton Munich Airport, Menlu Jerman: Kami Akan Bertindak

Raja Thailand Maha Raja Vajiralongkorn hadir dalam wawancara internasional.

Aksi Vajiralongkorn menarik kontroversi di Jerman setelah ia melakukan perjalanan serupa ke negara bagian Bavaria di Jerman pada tahun lalu di tengah meningkatnya aksi protes terhadap dirinya.

Politisi Jerman mempertanyakan lamanya sang raja tinggal di negara bagian dan menyatakan keprihatinan bahwa dia melakukan tugas resmi dari Jerman.

Dilansir Kontan.co.id dari Reuters, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan kepada parlemen federal Jerman: “Kami telah menjelaskan bahwa politik mengenai Thailand tidak boleh dilakukan dari tanah Jerman. Jika ada tamu di negara kami yang melakukan urusan negara dari tanah kami, kami akan bertindak untuk mencegahnya.”

Banyak warga Thailand yang memandang gaya hidup mewah raja sangat tidak pantas mengingat kesulitan ekonomi yang dialami Thailand selama pandemi.

Baca Juga: Diam-diam Masih Perhatian ke Mantan Pacar, Billy Syahputra Kepergok Beri Hadiah Spesial untuk Amanda Manopo di Hari Natal, Pemeran Andin Tunjukkan Ini

Sementara itu, Guardian melaporkan, perjalanan raja ke Jerman bertepatan dengan putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi Thailand pada hari Rabu, yang memutuskan bahwa pengunjuk rasa pro-demokrasi yang menuntut reformasi monarki melanggar ketentuan di mana setiap langkah untuk "menggulingkan" lembaga kerajaan merupakan hal terlarang.

Pengadilan menyerukan diakhirinya aksi protes dan menganggap tuntutan demonstran sebagai penyalahgunaan hak dan kebebasan serta berbahaya bagi keamanan negara.

Media sosial di Thailand pun ramai dengan tagar #subversion, #royalreform dan #reformisnotsubversion, bertepatan dengan postingan dan foto pengunjuk rasa yang menyerukan penghapusan undang-undang lèse-majesté yang kontroversial, juga dikenal sebagai Bagian 112 KUHP Thailand.

Organisasi kemahasiswaan dari 23 perguruan tinggi di negara tersebut juga mengeluarkan pernyataan bersama yang menolak vonis tersebut.(*)

Baca Juga: Pulang ke Gorontalo Setelah Buang Jasad Korban Kecelakaan Nagreg ke Sungai, Kolonel P Ngaku Sempat Cari Rumah Sakit, Ini Alasannya Berubah Pikiran Pilih Telantarkan Handi dan Salsa