"Waktu pandemi ini, jual jual semua yang ada. Rumah, rumah yang di sini masih on sale ya belum ketemu jodohnya. Rumah yang sekarang kami tempati, aku kan sekarang tinggal di Bintaro, kami juga lagi iklankan untuk dijual," ucap Denada.
"Mobil (juga dijual), sekarang aku pakai punya mama. Jadi semua apa pun yang aku jual, tas branded, perhiasan, kebetulan yang posisinya ada di Indonesia," sambung Denada.
Meski begitu, Denada tak pernah menyesal sudah menjual barang-barang berharganya untuk biaya hidup dan pengobatan putrinya.
"Seperti yang aku bilang ini buat aku tidak ada kepahitan, dalam hatiku 'Alhamdulillah ada barang-barang itu.' Kalau enggak ada barang-barang itu yang bisa dijual aku enggak tahu lagi deh gimana caranya bisa survive dua tahun belakangan ini," tuturnya.
Ketika hadir di acara Rumpi Trans TV, Denada sempat menceritakan ketika uang di rekeningnya hanya tersisa Rp 200 ribu.
Denada menyadari pandemi Covid-19 membuat keuangan semua orang dari sektor apapun cukup terhambat.
"Ya aku enggak bisa dapat pekerjaan apa pun dari pekerjaan aku selama ini, enggak bisa dapat pendapatan dan penghasilan apa pun. Aku berusaha mencari cara bagaimana aku bisa menghasilkan walaupun yang sifatnya sampingan," ucap Denada dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Rabu (22/12/2021).
"Dan aku akhirnya ambil sertifikasi kelas zumba, aku mengajar, dan akhirnya aku benar-benar tekuni dengan jiwa dan raga," ujar nya.
Denada kemudian menceritakan momen tersulit ketika uangnya hanya tersisa Rp 200 ribu.