Find Us On Social Media :

Berhasil Didokumentasikan Tim Mata Langit, Berikut Penampakan Desa Kuno yang Terkubur di Bawah Pasir Mekkah, Diduga Pernah Ditinggali Nabi Muhammad SAW

Jejak desa kuno di Mekkah, Arab Saudi

Gridhot.ID - Dunia ini telah menyimpan banyak sekali sejarah yang belum bisa terpecahkan oleh manusia.

Namun, hingga kini seiring dengan berkembangnya teknologi, manusia berusaha untuk memecahkan sejarah yang ada lewat bukti-bukti.

Seperti yang baru-baru ini dilakukan kelompok mata langit yang berhasil menemukan desa kuno di Mekkah, Arab Saudi.

Dimana, sebuah desa dari masa awal Islam telah ditemukan di Yanbu oleh tim dokumentasi Kerajaan dengan cara yang inovatif.

Baca Juga: Jejak Digital Tak Bisa Bohong, Faye Nicole yang Dulu Terekam CCTV Ngamar di Hotel Bareng Terpidana Korupsi Kini Kepergok Gandengan Sama Aktor Tampan, Ini Potretnya yang Jadi Perbincangan

Dilansir dari Serambinews, Kepala Proyek, Abdulaziz Al-Dakheel, pendiri Erth Aerial Photography Team kepada Arab News, Minggu (2/1/2021) mengatakan tim mensurvei wilayah yang luas.

Tetapi, menggunakan penginderaan jauh dan helikopter untuk mencari Al-Oshairah.

“Setelah merekam keberadaannya dari udara, tim kemudian menemukan pemukiman yang berada di bawah pasir,” katanya.

Baca Juga: Innalillahi Wa InnaIlaihi Rojiun, Penyanyi Top Tanah Air Ini Dipanggil Pulang Sang Pencipta, Sahabat: Bernyanyilah Selalu di Surga...

Al-Oshairah dianggap sebagai tempat di mana pertempuran pertama Islam terjadi.

Di mana Nabi Muhammad (SAW) dan para sahabatnya tinggal selama lebih dari sebulan.

Tim Fotografi Udara Erth, yang didirikan pada tahun 2015 merupakan tim dokumenter nasional nirlaba yang mendokumentasikan Arab Saudi dari langit.

Mereka terdiri dari 13 anggota dengan keterampilan berbeda.

Baca Juga: Bukannya Untung Malah Buntung, 6 Lokasi Tempat Usaha Ini Tak Datangkan Cuan, Harus Dihindari Menurut Fengshui

Fotografer, pilot, pemandu, sejarawan, dan lainnya.

Mereka yang ingin mendokumentasikan berbagai wilayah topografi dan geografis Kerajaan menggunakan pesawat parasut bertenaga dan teknologi lainnya.

Ketika tim Erth mulai mencari Al-Oshairah, mereka mengikuti penelitian Abdul Ullah Al-Aiashi, seorang sejarawan di tim.

Baca Juga: Berjiwa Besar, 3 Weton Ini Paling Pemaaf Menurut Primbon Jawa, Tak Pernah Menyimpan Dendam Meski Telah Disakiti

Dimana, telah menyarankan lokasi yang berbeda dari yang telah diterima secara umum.

Setelah mengumpulkan semua detail, tim menggunakan citra satelit dan foto udara untuk mencari di berbagai lokasi di wilayah tersebut.

Beberapa bagian penting bagi Islam, sementara yang lain berasal dari periode pra-Islam.

Seperti Mada'in Saleh, daerah AlUla yang berusia 2.000 tahun dan pemandangan alam di wilayah Barat, termasuk gunung berapi dan sumur.

Baca Juga: Plesiran Mewah ke Amerika Serikat, Bunga Zainal Dicibir Hamburkan Uang Suaminya, Istri Bos PH 'Tampar' Netizen dengan Jawaban Ini

“Setelah 75 menit terbang, tim berhasil menemukan desa yang hancur yang diyakini sebagai Al-Oshirah, disebutkan dalam Sunnah biografi Nabi yang mulia,” kata Al-Dakheel.

“Tim kami terdiri dari individu-individu yang berkontribusi pada misi dengan memberikan setiap detail yang dibutuhkan, jelasnya.

"Abdul Ullah Al-Aiashi membawa kami ke lokasi Al-Oshairah, yang terletak di lembah Yanbu," ujarnya.

Baca Juga: Dirindukan Banyak Orang, Keberadaan Artis Blasteran Italia Jadi Misteri, Menghilang Usai Bintangi Film Warkop DKI, Indro: Kita Nggak Bisa Ngelacak

"Ini menjadi salah satu tujuan utama yang digunakan oleh para peziarah saat menuju ke Mekah, ” kata Al-Dakheel.

“Kamu tidak dapat menemukan lokasi pertempuran atau mengenali desa tempat pertempuran itu terjadi," jelasnya.

"tetapi, kami dapat membedakan beberapa struktur pilar desa kuno dari pandangan mata burung," ujarnya.

Tim Erth Aerial Photography akan menyerahkan studi situs dan validitas klaimnya untuk situs medan pertempuran kepada otoritas yang berwenang.

Baca Juga: Ibunda Ivan Gunawan: Mama Doain Biar Punya Cucu 2 dari Ayu Ting Ting Ya...

Al-Oshairah yang terletak di lembah Yanbu telah menjadi salah satu destinasi utama para jamaah saat menuju Makkah.

Tim sejauh ini telah mendokumentasikan lebih dari 12.000 gambar udara.

Dalam misi pendokumentasian mereka, tim menggunakan parasut bertenaga dua tempat duduk dan gyroplane dua tempat duduk.(*)

Baca Juga: Rieta Amalia Coret Nama Nagita Slavina, Warisan Hartanya Langsung Bergeser ke Sosok Ini