Bak Pedang Bermata Dua, Terapi Ajaib Jebolan Mantan Menteri Jokowi Ini Disebut-sebut Bisa Sembuhnya Penyakit Berat Tukul Arwana, Sayang Sang Dokter Juga Harus Terima Kenyataan Pahit Ini

Selasa, 08 Februari 2022 | 16:42
(Instagram/artis.indo_hits, youtube/indosiar)

Tukul Arwana disebut dalam kondisi yang baik dan bisa tersenyum

Gridhot.ID - Tukul Arwana memang kini sedang berusaha pulih dari penyakitnya.

Dikutip Gridhot dari Grid.ID sebelumnya, Tukul Arwana sempt dilarikan ke rumah sakit akibat kondisinya yang serius.

Tukul diketahui sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional dan menjalani operasi besar.

Dikutip Gridhot dari Gridhits, bersyukurnya usai menjalani operasi kondisi komedian senior itu mengalami kemajuan dan sudah bisa diajak berkomunikasi.

"(Operasi) kurang lebih sih kemarin hampir 2 jam sampai 3 jam. Alhamdulilah sudah bisa respons gitu aja sih," kata Rizki, Jumat (24/9/2021) dikutip via GridHOT.id.

Kendati demikian, menurut Rizki, hingga kini Tukul Arwana masih harus menjalani perawatan yang intensif untuk proses penyembuhan.

Kini keadaanya mulai stabil lantaran sudah menjalani pengobatan dan terapi di rumahnya.

Namun demikian, hingga kini pihak keluarga masih membatasi mereka yang ingin menjenguk Tukul Arwana.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kemungkinan tersebarnya virus Covid-19 ketika Tukul masih dalam proses penyembuhan.

Baca Juga: Minimal 3 Tahun Dikuburkan, Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan, Ini Sederet Syarat yang Harus Dipenuhi Doddy Sudrajat untuk Pindahkan Makam Vanessa Angel

Di tengah gemparnya penyakit sang komedian, tiba-tiba nama mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto ikut terseret.

Ia diketahui memiliki sebuah terobosan untuk menyembuhkan penyakit Tukul Arwana bernama terapi cuci otak.

Tidak tanggung-tanggung, Terawan berani mengklaim bahwa metode uniknya ini mampu memberikan hasil yang sangat baik bagi para pasiennya.

"Ada banyak pasien yang merasa sembuh atau diringankan oleh terapi “cuci otak” itu,” ujar Terawan.

Tentu saja hal ini membuat banyak orang yang kemudian ingin mencoba metode dari Terawan tersebut.

Di RSPAD Gatot Soebroto, para pasien yang akan menjalani terapi cuci otak akan di bawah ke sebuah ruangan bernama CVV (Cerebro Vascular Center).

Dalam sehari, hanya ada 35 pasien yang akan menjalani metode cuci otak, dengan biaya termurah mencapai Rp30 juta per pasien.

Penyakit stroke, seperti yang dialami Tukul, dipicu oleh aliran darah ke otak yang terhambat akibat terjadinya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah karena plak (yang biasanya berupa lemak).

Nah, melalui metodenya yang menggunakan obat heparin, Terawan mengklaim mampu menghancurkan plak tersebut.

Baca Juga: Baru Terungkap Sekarang, Sarita Abdul Mukti Ngaku ke Maia Estianty Dapat Serangan Fitnah Saat Cerai dengan Faisal Harris: Kenapa Harus Nunggu Dia Tajir Dulu?

Obat ini ini akan dimasukkan melalui kateter yang dipasang di pangkal paha pasien, untuk selajutnya menuju sumber penyumbatan atau penyempitan.

Melalui obat inilah nantinya plak yang ada di dalam pembuluh darah akan mengalami efek anti pembekuan.

Dalam tulisannya di majalah Intisari ediri Januari 2013, jurnalis senior Mayong Suryo Laksono yang merasakan langsung terapi cuci otak Terawan, menyebut total waktu yang dihabiskan hanya 29 menit saja.

Mayong, seperti pasien-pasien lain, mengakui adanya dampak positif pada dirinya usai menjalani terapi di RSPAD tersebut.

Namun, meski mendapat banyak tanggapan positif dari para pasiennya, pada April 2018, Terawan justru harus menerima kenyataan dirinya dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).

Terawan dinilai telah melakuan pelanggaran etika kedokteran yang berat (serious ethical missconduct) karena telah mengiklankan diri secara berlebihan.

Ia diduga berlebih memberikan klaim tindakan untuk pengobatan dan pencegahan dan menetapkan biaya besar atas tindakan yang belum ada bukti.

Selain itu, Terawan juga dinilai tidak kooperatif terhadap undangan Divisi Pembinaan MKEK PB IDI.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Grid.ID, GridHits.ID