Biodata Suster Lucy, Anggota Keluarga Orang Terkaya di Indonesia yang Rela Tinggalkan Seluruh Kemewahan dan Kini Hidup di Timor Leste Hindari Segala Publisitas

Minggu, 13 Februari 2022 | 15:42
arsip istimewa via Intisari

Sosok suster Lucy Agnes

Gridhot.ID - Banyak orang pasti sudah paham dengan keluarga dari pemilik PT Djarum.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Robert Budi Hartono selaku pemilik Djarum sudah bolak-balik masuk daftar orang terkaya di Indonesia.

Bahkan anggota keluarganya yang lain pun ikut mendapat status sebagai konglomerat.

Namun ada kisah luar biasa dari salah satu anggota keluarga pemilik Djarum.

Masih ingat dengan Suster Lucy Agnes. Kabar yang menggemparkan pernah datang dari keluarga salah satu orang terkaya di Indonesia

Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, salah satu dar keluarga bos Djarum itu memilih meninggalkan kehidupan mewah demi menjadi seorang biarawati katolik

Pengikut Bunda Therasa yang memiliki nama permandian , Maria Donna Dewiyanti Darmoko itu kini mengabdikan hidupnya untuk membantu orang miskin dan susah di Tomor Leste

Kisa perjalanan hidupnya menjadi seorang biarawati pun kini menjadi insipiratif untuk membantu sesama

Seperti dirilis Grid.ID, ada yang unik dari seorang suster yang disebut-sebut adalah cucu dari bos perusahaan rokok terkemuka, Djarum.

Baca Juga: Gus Miftah Luruskan Kabar Natasha Wilona Mualaf, Sang Ulama: Saya Tidak Pernah Menuntun Bersyahadat!

Sosok itu adalah Suster Lucy Agnes. Dalam foto yang beredar pada 2018 itu, tampak ia begitu sederhana dengan jubah khas pengikut Ibu Teresa.

Ada aura kedamaian terpancar dari dirinya.

Akan tetapi yang membuat sosok ini istimewa adalah ia berasal dari keluarga kaya raya.

Tapi benarkah Lucy Agnes adalah cucu pemilik Djarum?

Dikutip dari Alumnimaterdei.com, Suster Lucy Agnes adalah anak tunggal dari Paul dan Cecilia Darmoko yang merupakan pemilik restoran Ayam Bulungan.

Cecilia adalah saudara sepupu dari pemilik Djarum, Robert Budi Hartono.

Suster Lucy Agnes terlahir dengan nama Maria Donna Dewiyanti Darmoko.

Meskipun berasal dari keluarga orang paling tajir di Indonesia, Lucy Agnes ternyata memilih hidup sederhana dan melayani umat.

Yang paling membuat kagum adalah Lucy merupakan pengikut Ibu Teresa yang dikenal hanya memiliki dua set pakaian.

Baca Juga: Sama-sama Pernah Bintangi si Doel Anak Sekolahan, Maudy Koesnaedi Nangis Kejer Saat Syuting Film Baru Bersama Rano Karno, Ini Penyebabnya

Menurut rekan-rekannya, Suster Lucy yang kuliah S2 di Amerika Serikat ini sangat setia menjalankan kaul kemiskinan dan menikmati kehidupannya.

Di Kalkuta, India, di mana ia pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris , konon Lucy paling sedia jika harus mendampingi orang-orang yang sekarat.

Ia juga tanpa ragu dengan sabar dan kasih mau mencabuti belatung-belatung dari luka-luka membusuk di tubuh dan kepala pasien.

Suster Lucy mengaku mengalami pencerahan saat ia dan keluarganya berlibur ke Hong kong.

“Awalnya saya sangat terganggu saat melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang meringkuk, sakit dan kotor."

"Insting emosional pertama saya adalah melarikan diri saat melihat mereka dan saya hampir muntah,” ujarnya.

“Saat saya meninggalkan orang-orang ini, sesuatu membuat saya melambat, seolah-olah ada yang menyuruh saya kembali kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu.”

Maria Donna memutuskan untuk masuk Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dengan nama Suster Lucy Agnes.

Orang tuanya sangat menentang pilihan ini.

Baca Juga: Sejak Kepemimpinan Sultan Iskandar Muda Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Tsunami Aceh, Ini Sejarah Masjid Baiturrahman, Perancangnya dari Belanda

Sekarang dia bertugas di Timor Timur, salah satu negara paling miskin di Asia.

Luar biasa, bukan?

Sebagai anak yang berasal dari keluarga kaya, Maria Donna sempat merasakan sekolah di luar negeri.

SMA dan kuliah di Pert Australia, kemudian menyelesaikan jenjang master/magister (S2) di salah satu kampus di Chicago, Amerika Serikat.

Sifat sederhana Suster Lucy sudah terlihat sejak remaja.

“Saat masih SMA, kalau dibeli orangtuanya tas-tas mahal, dia enggak mau pake,” kata kerabatnya.

Sekarang Lucy tengah bertugas di Timor Timur , meski dekat dengan Indonesia, namun sangat sulit untuk menghubungi Lucy yang sengaja menghilangkan jejaknya dari publisitas

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, pos kupang