Hati-hati! Kasus Omicron Melonjak di Indonesia, 3 Tanda Sakit Kepala Ini Bisa Jadi Gejala Varian B.1.1.529

Jumat, 18 Februari 2022 | 09:42
Freepik

Ilustrasi pusing atau sakit kepala bisa menjadi gejala Omicron

Gridhot.ID - Virus Covid-19 varian Omicron telah terdeteksi sejak akhir November 2021.

Omicron pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan dan menjadi varian dominan di Amerika Serikat.

Varian Omicron kini menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di banyak negara, termasuk Indonesia.

Melansir laman CDC, varian B.1.1.529 atau Omicron lebih mudah menyebar daripada virus asli penyebab Covid-19 dan varian Delta.

Dihimbau agar siapapun yang sudah vaksin atau belum, selalu berhati-hati dengan virus varian Omicron.

Beberapa laporan ilmiah menyebutkan Omicron tidak menyebabkan penyakit parah, terutama bagi mereka yang sudah divaksinasi Covid-19 dan mendapatkan booster.

Kendati demikian, ada gejala utama yang sering dikeluhkan oleh pasien Omicron yaitu pusing dan sakit kepala.

Perlu diketahui bahwa pusing dan sakit atau nyeri kepala sebenarnya dua kondisi yang berbeda.

Menurut dokter umum yang tengah melakukan studi di Perancis, dr Lovira Ladieska, dalam dunia kedokteran pusing adalah kondisi saat ada sensasi berputar pada kepala, misalnya pada vertigo.

Baca Juga: Vaksin Booster Pfizer dan Moderna Terbukti Ampuh Lawan Omicron hingga 90 Persen, Begini Penjelasan Ahli

Sedangkan sakit kepala adalah munculnya rasa nyeri atau rasa tidak nyaman di kepala.

"Jadi orang suka salah menginterpretasikan kalau pusing itu adalah nyeri kepala. Padahal sebenarnya, yang dimaksud dengan pusing adalah ketika ada perasaan berputar pada kepala," papar Lovira saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/2/2022) lalu.

"Kalau sakit kepala berarti di kepalanya ada rasa tidak nyaman, bukan berputar," sambung dia.

Mengutip Sonora.id, berikut 3 tanda sakit kepala akibat varian Omicron.

1. Sakit kepala terjadi di dua sisi kepala

Tanda sakit kepala akibat Omicron yang pertama ialah sakit kepala terjadi di dua sisi kepala.

Apabila kamu menyadari, terkadang sakit kepala hanya terjadi di satu bagian kepala saja.

Tapi tidak dengan sakit kepala akibat Omicron, kamu akan merasakan sakit kepala di dua sisi.

Bahkan seluruh kepala kamu mungkin akan terasa sakit.

Baca Juga: Mayoritas Kasus Omicron dari Turki dan Arab Saudi, Bagaimana Nasib Jamaah Umroh Indonesia yang Baru Berangkat?

2. Intensitas sakit kepala berlangsung sedang hingga sangat menyakitkan

Tanda sakit kepala akibat Omicron ialah intensitas sakit kepala berlangsung sedang hingga sangat menyakitkan.

Dalam kasus infeksi Omicron, sakit kepala sebagian besar sedang hingga parah. Rasanya seperti berdenyut, menekan atau menusuk.

Gejala ini jarang terjadi pada kasus sakit kepala pada umumnya.

Selain itu, sakit kepala yang disebabkan oleh varian Omicron juga akan berlangsung selama 3 hari.

Sakit kepala akan berlangsung selama 3 hari, meskipun Kamu sudah meminum obat penghilang rasa sakit secara teratur.

Baca Juga: Bangun Tidur Langsung Kerasa, Ini Sederet Gejala Corona Varian Omricon, Salah Satunya Sakit Tenggorokan

3. Sakit kepala disertai dengan peradangan

Menurut laman Times of India, sakit kepala disertai peradangan merupakan tanda sakit kepala akibat Omicron.

Menurut para ahli, sakit kepala dalam kasus Omicron bisa menjadi reaksi peradangan tubuh saat melawan virus.

Saat virus berkembang biak di sistem pernapasan, virus juga memengaruhi sinus sehingga menyebabkan peradangan.

Hal yang sama terjadi pada varian Omicron. Jadi, sakit kepala biasanya terjadi dengan peradangan pada sinus.

Jika kamu menderita masalah infeksi sinus maka sakit kepala bisa lebih buruk.

Sesuai studi aplikasi yang berbasis di Inggris, sakit kepala adalah salah satu dari lima gejala teratas Omicron.

Mungkin ada sakit kepala karena banyak alasan setiap harinya, tapi yang disebabkan oleh varian Omicron terasa berbeda dari yang lain.

Selain itu, sakit kepala persisten adalah tanda awal varian Omicron dan sering disertai dengan gejala lain seperti pilek, sakit tenggorokan dan kelelahan.

Baca Juga: Jadi Salah Satu yang Paling Banyak Dipakai Rakyat Bumi, Sinovac Disebut Kurang Ampuh Lawan Varian Omicron, China Kini dalam Ancaman Tinggi

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Sonora.ID