Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Salah Satu yang Paling Banyak Dipakai Rakyat Bumi, Sinovac Disebut Kurang Ampuh Lawan Varian Omicron, China Kini dalam Ancaman Tinggi

Angriawan Cahyo Pawenang - Sabtu, 18 Desember 2021 | 19:00
Ilustrasi vaksin Covid-19 untuk peserta CPNS 2021
Tribunnews/Jeprima

Ilustrasi vaksin Covid-19 untuk peserta CPNS 2021

Gridhot.ID - Dunia kini sedang dikhawatirkan dengan covid-19 varian Omicron.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Indonesia sendiri sudah memiliki beberapa kasus varian Omicron.

Salah satunya datang dari petugas Wisma Atlet.

Vaksin tentu saja menjadi salah satu senjata untuk melawan varian tersebut.

Baca Juga: Sakit Hati Permintaan Maaf Ditolak Fuji, Tiara Marleen Koar-koar Ngaku Diperlakukan Bak Sampah oleh Adik Bibi: Aku Nyodorin Tangan Kaya Pengemis

Namun vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, salah satu yang paling banyak digunakan di dunia, tidak memberikan antibodi yang cukup untuk menetralkan varian Omicron.

Dikutip Gridhot dari Kontan, hal itu diungkapkan oleh peneliti Hong Kong dalam temuan laboratorium awal yang mungkin memiliki konsekuensi luas bagi jutaan orang yang mengandalkan suntikan China untuk melindungi mereka dari Covid-19.

Mengutip The Straits Times, menurut tim peneliti di Universitas Hong Kong yang dirilis Selasa malam (14/12/2021), di antara kelompok 25 orang yang divaksinasi penuh dengan suntikan Sinovac, tidak ada yang menunjukkan antibodi yang cukup dalam serum darah mereka untuk menetralisir Omicron.

Dalam kelompok terpisah yang terdiri dari 25 orang yang divaksinasi penuh dengan suntikan mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech, lima di antaranya memiliki kemampuan menetralkan varian baru, kata para ilmuwan.

Baca Juga: Penyesalan Memang Datangnya Belakangan, Doddy Sudrajat Menangis Ingat Perlakuannya pada Vanessa Angel Kala Masih Hidup: Andikan Waktu Bisa Diputar

Hal itu sejalan dengan temuan yang dirilis minggu lalu oleh perusahaan, yang mengatakan tembakan ketiga akan cukup untuk melindungi dari Omicron.

Dipimpin oleh ahli mikrobiologi Yuen Kwok Yung, seorang profesor penyakit menular yang sangat dihormati di Universitas Hong Kong, penelitian terhadap 50 orang telah diterima untuk diterbitkan dalam jurnal medis Clinical Infectious Diseases dan tersedia online sebagai pra-cetak.

Source :Kompas.com kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x