Find Us On Social Media :

Nggak Perlu Buru-buru Minum Obat, Bahan Alami yang Rasanya Manis Ini Ternyata Bisa Atasi Sakit Maag yang Menyiksa, Perhatikan Baik-baik Begini Cara Mengonsumsinya

Madu

Cara menggunakan madu untuk asam lambung

Dilansir dari GridSTAR, menurut ulasan klinis yang diterbitkan di British Medical Journal, peneliti menyarankan penderita asam lambung minum madu yang kental.

Dari laporan tersebut menyebutkan salah satu anggota peneliti gejala heartburn karena asam lambungnya naik jadi lebih lega setelah minum satu sendok teh madu.

Jika kurang nyaman minum satu sendok teh madu, kita bisa mencampurkannya dengan segelas air hangat.

Selain meredakan asam lambung, kita bisa minum satu sendok teh madu sebelum makan dan sebelum tidur untuk mencengah asam lambung naik.

 Baca Juga: Minum Obat-obatan Warung Saat Penyakit Maag Kambuh Apakah Aman? Begini Penjelasannya Menurut Dokter Spesialis Gastroentologi

Umumnya madu aman dikonsumsi untuk orang dewasa.

Namun, hati-hati bagi pemilik alergi serbuk sari atau lebah. Selain itu, penderita diabetes juga perlu berhati-hati mengonsumsi madu.

Pasalnya, madu bisa mempengaruhi kadar gula darah.

Selain itu, ibu hamil, ibu menyusui, orang yang sedang minum obat juga perlu berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi madu.

Hal yang paling penting, madu tidak boleh dikonsumsi bayi di bawah usia satu tahun atau 12 bulan.

Pasalnya, madu berisiko membawa bakteri Clostridium botulinum.

Bakteri ini tidak berbahaya bagi anak-anak di atas 1 tahun dan orang dewasa karena sistem kekebalan dan pencernaan mereka telah matang.

Jika bayi di bawah usia 1 tahun menelan bakteri Clostridium, bakteri bisa berkembang biak di usus dan mempengaruhi sistem saraf mereka.

Kondisi ini dikenal sebagai botulisme pada bayi.

 Baca Juga: Jangan Khawatir, Penyakit Maag dan Gerd Bisa Disembuhkan Lho, Simak Baik-baik Begini Caranya Menurut Ahli

Meskipun jarang, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Sebelum menggunakan madu untuk meredakan asam lambung, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

(*)