Find Us On Social Media :

Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, Paus Fransiskus Dobrak Protokol Diplomatik, Datangi Kedutaan Rusia Ungkap Keprihatinan atas Perang di Ukraina

Paus Fransiskus merayakan misa Rabu Abu memimpin umat Katolik memasuki Prapaskah, di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Rabu (17/2/2021).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (25/2/2022) memperingatkan bahwa kelompok sabotase Rusia telah memasuki Kiev dan mendesak warga untuk tetap waspada.

Zelensky sendiri sebelum telah bersumpah akan mempertahankan ibu kota Kiev dari pasukan Rusia yang terus mendekat.

Dilansir Kompas.com dari Associated Press (AP), dalam pesan lewat rekaman video, Zelensky menegaskan akan mempertahankan Kiev bersama militer dan rakyatnya.

"Kami semua di sini. Militer kami di sini. Warga masyarakat ada di sini. Kami semua di sini membela kemerdekaan kami, negara kami, dan akan tetap seperti ini," kata Zelensky di luar gedung kepresidenan Ukraina.

Semantara itu, para pemimpin dunia ramai-ramai mengecam Vladimir Putin atas langkah Rusia invasi Ukraina.

Dalam unggahan Instagram New York Times pada Jumat (25/2/2022), sejumlah pemimpin negara-negara kuat Barat, Timur Tengah, hingga Asia mengutuk keras keputusan Putin.

Para pemimpin dunia menuduh Putin melakukan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dengan meluncurkan serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Belum Ada 24 Jam Rusia dan Ukraina Terlibat Perang, China Kerahkan Pesawat Tempur di Zona Taiwan, Tiongkok Punya Satu Permintaan

Lantas, apa alasan Putin menyerang Ukraina?

Putin mengatakan salah satu alasannya menyerang Ukraina adalah para pemimpin kelompok separatis di Ukraina timur meminta bantuan Rusia.

"Sehubungan dengan itu, saya membuat keputusan untuk mengadakan operasi militer khusus. Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran pelecehan dan genosida dari rezim Kiev selama delapan tahun," kata Putin, sebagaimana dilansir TASS.

"Dan untuk tujuan ini, kami akan berusaha untuk mendemiliterisasi Ukraina dan mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap orang-orang damai, termasuk warga negara Rusia," sambung Putin.