Find Us On Social Media :

Kisah Insinyur Freeport Saat Pertama Kali Temukan Gunung dengan Kandungan Perak dan Emas Langka di Papua, Buku Tersembunyi Ini Jadi Awal Mulanya

Ilustrasidi PT Freeport

Gridhot.ID - Perusahaan Freeport memang sudah lama berada di Indonesia.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Freeport sendiri merupakan investasi terbesar dari AS di Indonesia.

Banyak orang yang kemudian penasaran dengan awal mula Freeport bisa menginjakkan kaki di Indonesia.

Tentu saja semuanya dimulai puluhan tahun lalu di mana kondisi politik banyak negara masih penuh gonjang-ganjing di berbagai sudut.

Dikutip Gridhot artikel sebelumnya yang melansir buku The Conquest of Copper Mountain, terguling dan meninggalnya Presiden Soekarno serta John F Kennedy membuat suasana hubungan diplomatik Indonesia-Amerika berubah arah.

Pengganti Kennedy, Lyndon B. Johnson langsung bersikap jika Indonesia adalah negara yang patut dilabeli 'Bahaya' karena bisa merusak kepentingan nasional Amerika Serikat (AS).

Salah satu agenda kepentingan nasional AS di Indonesia tentu tak jauh-jauh dari mendapatkan kekayaan alam negeri ini yang tak mungkin ada di negara mereka atau sudah habis.

Ketertarikan AS kepada Indonesia berawal pada tahun 1959.

Saat itu musim panas 1959, presiden Freeport Charles Wright sedang mencari cara bagaimana perusahaannya bisa menambang lebih banyak Nikel di Kuba.

Baca Juga: Angkat Tangannya Sambil Tersenyum di Balik Masker, Gaya Doni Salmanan Saat Minta Diampuni di Depan Publik Jadi Sorotan, Disebut Tak Ada Penyesalan Saat Tunjukkan Gelagat Ini

Tapi apa lacur, Fidel Castro tak mau lagi memperbesar peranan Freeport dan berencana memutus kerjasama antar keduanya dalam mengeksploitasi nikel milik Kuba yang sudah bercokol semenjak Fulgencio Batista berkuasa di sana.

Wright pusing bukan main karena bisa dipastikan Freeport bakal buntung di Kuba jika Fidel Castro melakukan hal itu.