Gridhot.ID - Kini banyak yang penasaran dengan biodata Ribut Santoso guru honorer di Lumajang, Jawa Timur yang malah mendapatkan kontroversi usai dirinya viral.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, sosok yang lebih dikenal dengan panggilan Pak Ribut ini dipermasalahkan karena membahas materis seks dengan anak didiknya.
Ribut sendiri santai menanggapi hal tersebut karena merasa konten yang ada tidak memiliki masalah.
"Aslinya video itu gak ada apa-apa. Tapi karena mungkin banyak yang unggah ulang banyak yang motong-motong video terus viral kemana-mana. Saya dianggap terlalu berlebihan. Padahal saya kan hanya menjelaskan materi yang ada di buku paket dengan bahasa agar lebih mudah dipahami," katanya.
Memang Ribut Santoso, guru sekolah dasar yang merupakan warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sedang viral-viralnya di media sosial.
Video yang memperlihatkan Ribut berbincang dengan sejumlah siswanya menjadi favorit netizen.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, berikut biodata Ribut Santoso yang kini sedang jadi perbincangan.
Ribut memang kerap membuat konten video untuk dibagikan ke media sosial.
Sehari-hari, Ribut mengajar di SDN Pagowan 1, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Guru itu biasa membuat konten pembelajaran bersama murid-muridnya yang masih polos.
Ribut merupakan guru kelas dua sekolah dasar.
Tak jarang, tingkah siswanya yang polisi mengundang tawa.
Biasanya, Ribut membuat konten bersama siswa saat jam istirahat atau menjelang pulang sekolah.
Ia bermain kuis dan mengulas materi pelajaran yang dinilai kurang dipahami para siswa.
"Ya kan namanya anak kecil jadi ngomongnya itu polos sekali apalagi kan yang saya ajar itu sekolah di desa, jadi nuansa kedaerahannya kentara sekali," kata Ribut saat berbincang, Jumat (25/3/2022).
Ribut yang sudah 19 tahun mendedikasikan diri sebagai guru honorer itu awalnya membuat akun TikTok dan YouTube untuk mencari kesibukan sembari menambah penghasilan saat pandemi Covid-19.
Sebelum video penjelasan kepada murid tentang kaum Nabi Luth yang menuai kontroversi, Ribut telah eksis dengan video serupa. Penonton konten video Ribut di TikTok bahkan mencapai 13 juta pengguna.
"Yang paling viral selama lima bulan di TikTok itu video yang waktu saya review jawaban ujian siswa (tentang) tugas seorang murid adalah ngerasani tonggo (menggunjing tetangga)," katanya.
Video yang dibuat Ribut itu ternyata disukai banyak orang, termasuk wali murid. Komentar-komentar lucu dan dukungan berdatangan di TikTok.
Tidak sedikit yang memberikan apresiasi atas kedekatannya dengan murid seakan mengingatkan suasana belajar mengajar tempo dulu yang hangat.
"Ada yang bilang ingat zaman saya sekolah dulu, ada yang bilang muridnya eblas (ceplas ceplos), macam-macam lah yang jelas banyak positifnya yang bikin saya juga makin semangat," tambahnya.
Pria yang mengaku sering jadi korban bully teman sebaya saat sekolah karena sering bermain dengan perempuan itu tak menyangka nasibnya kini sungguh beruntung.
Langkah serba tidak sengaja yang ia lalui mengantarkannya pada ketenaran seperti sekarang.
"Dulu sering dibully tapi saya biarkan karena saya berfikir yang penting tidak mengganggu orang, malahan sekarang jadi teman akrab sama saya yang suka bully dulu," kata Ribut.
Punya usaha, tetapi tetap mengabdi Ribut ternyata tak hanya seorang guru honorer.
Ia juga memiliki usaha penyewaan baju karnaval.
Pria yang terlihat akrab dengan siswa itu juga telah menjadi pelatih tari sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
Usaha penyewaan baju karnaval yang dimiliki Ribut bermula dari enam potong pakaian yang dimilikinya.
Kini, telah tersedia 50 etalase berisi pakaian di rumah sekaligus sanggar yang diberi nama R Dancer Management itu.
Sebelum pandemi, Ribut bisa meraup omzet hingga Rp 200 juta dari usaha penyewaan baju karnaval tersebut.
Namun, kedalaman hati seseorang memang tidak bisa diukur. Ribut yang sudah terbilang sukses dengan usahanya memilih tetap mengajar di sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya.
"Basic saya itu guru, saya memang ingin apa yang saya miliki bisa bermanfaat bagi orang lain, termasuk ilmu yang saya dapatkan saat kuliah," ungkapnya.
(*)