Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Ayah Tercinta Meninggal Dunia, Dokter Ini Sibuk Pertaruhkan Nyawa Selamatkan Tim Sepak Bola Remaja yang Terjebak dalam Gua

Tim sepak bola remaja Thailand yang terjebak di dalam gua dan Dokter Richard Harris

GridHot.ID - Kejadian tahun 2018 saat tim sepak bola remaja muda Thailand terjebak di gua Tham Luang di Chiang Rai, memang susah untuk dilupakan.

Sebanyak 12 pemain sepak boal beserta pelatihnya terjebak dalam goa selama berminggu-minggu.

Saat itu, proses evakuasi mereka menjadi sorotan dunia.

Selain karena faktor cuaca, kontur goa yang licin dan rumit juga menjadi kendala.

Melansir Kompas.com, kesulitan semakin bertamabah manakala penyelam relawan yang notabene mantan anggota SEAL, Saman Kunan, dinyatakan tewas.

Hingga akhirnya pada 8 Juli 2018, empat anak berhasil dikeluarkan dari dalam gua.

Sehari setelahnya, empat anak lagi keluar dengan selamat.

Lalu, pada 10 Juli, seluruh anggota tim berhasil diselamatkan setelah menghabiskan 17 hari di dalam goa

Kesuksesan proses evakuasi tim sepak bola remaja dan pelatihnya ini menjadi sorotan seluruh dunia.

Baca Juga: Istri Atta Halilintar Teriakkan Namanya saat Makan di Restoran Atas Langit, Terungkap Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo yang Diisukan Naksir Aurel Hermansyah, Intip Potretnya Bersama Tommy Soeharto Ayahnya

Beragam cerita unik dan menyentuh bermunculan di balik proses evakuasi.

Bahkan salah satunya dari Dokter Richard Harris.

Dikutip Abc.net.au via Grid,id, Richar Harris adalah seorang dokter Australia yang merupakan orang terakhir yang keluar dari gua Thailand setelah menyelamatkan tim sepak bola remaja.

Ia mendapati kabar duka kepergian ayahnya setelah melakukan misi penyelamatan.

Dr Richard Harris menolak berbicara kepada media.

Tetapi bosnya, Dr Andrew Pearce, mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Harry, sapaan akrab Richard Harris.

"Ini jelas merupakan kesedihan bagi keluarga Harris, diperbesar oleh tuntutan fisik dan emosional menjadi bagian dari operasi penyelamatan yang sangat kompleks dan sukses pada minggu ini," kata Pearce.

"Dia akan segera pulang dan mengambil waktu dengan baik untuk bersama keluarganya. Dia telah meminta agar privasi keluarga dihormati saat ini," sambungnya.

Richard Harris yang merupakan pakar anestesi dari Adelaide Australia awalnya bermaksud untuk berlibur ke Thailand.

Baca Juga: Sebentar Lagi Ramadan, Berikut Tips Puasa Bagi Penderita Asam Lambung agar Ibadah Lancar Jaya

Tapi ia lalu mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk terjun ke gua Chiang Rai untuk memeriksa secara medis 12 anak laki-laki dan pelatih mereka yang terperangkap di dalam gua.

Saat 12 anak dan pelatih mereka berhasil keluar dari gua, Dr Harris dan tiga anggota angkatan laut Thailand masih berada di dalam gua.

Mereka berhasil keluar dari dalam gua beberapa jam kemudian.

Dr Harris adalah bagian dari tim 20 warga Australia yang terlibat dalam upaya penyelamatan yang dipimpin pemerintah Thailand.

Dr Harris menanggapi panggilan permintaan bantuan dari otoritas Thailand ketika dia ditunjuk secara khusus oleh tim penyelam Inggris yang memimpin misi sebagai orang terbaik untuk pekerjaan itu.

Dengan keterampilan medisnya dan pengalaman menyelam selama 30 tahun, Harris dipercaya untuk membantu.

"Semua tim di SA Ambulance Service sangat bangga dengan Dr Harris. Ini adalah minggu yang penuh gejolak dengan level tertinggi dan terendah," kata Pearce.

"Kami senang Harry dan anggota tim sepakbola remaja Thailand aman dan dia bisa memainkan peran yang luar biasa seperti itu dalam respon Australia.

Harry adalah pria pendiam dan baik yang tidak berpikir dua kali tentang menawarkan dukungannya pada misi ini," lanjutnya.

Baca Juga: Digendong dan Dicium Sahabat Ayu Ting Ting, Ekspresi Wajah Rayanzza Anak Raffi Ahmad Jadi Sorotan, Suami Nagita Slavina: Terimakasih Udah Main ke Andara

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan butuh upaya tim yang luar biasa untuk menyelamatkan anak-anak dari dalam gua.

Julie mengatakan Dr Harris memainkan peran kunci penyelamatan.

"Peran Dr Harris telah sangat luar biasa dan saya berharap bahwa kami akan dapat berterima kasih kepada semua tim penyelamat kami ketika mereka kembali ke Australia," ujar Julie Bishop. (*)