Find Us On Social Media :

Hobi Tidur di Kelas, Siswi Madrasah yang Viral Diterima di 6 Universitas Luar Negeri Ini Ternyata Harus Korbankan Hal yang Dia Cintai Demi Kejar Prestasi, Begini Kisah Perjuangannya

Kamila Aisya Farisaputri

Gridhot.ID - Sosok Kamila Aisya Farisaputri kini sedang mendapat sorotan.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kamila diketahui merupakan siswi MAN 4 Jakarta kini sukses mewujudkan mimpinya.

Kamila dengan prestasinya kini berhasil diterima di enam universitas luar negeri.

Nama Kamila Aisya Farisaputri mendadak jadi sorotan.

Mulai dari Belanda hingga Kanada seakan berebut untuk bisa memberikan pendidikan ke Kamila.

Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, adapun daftar universitas yang menerima Kamila adalah sebagai berikut.

Belanda

- University of Groningen - Media Studies

- Erasmus University, Rotterdam - International Bachelor Communication and Media

Baca Juga: Putranya Tumbuh Menjadi Anak yang Pandai Menghafal Al Qur'an dan Juga Berparas Tampan, Ini Rahasia Fairuz A Rafiq Saat Hamil King Faaz, Dilakukan Setiap Hari

Kanada

- University of Toronto - Communication, Culture, Information and Technology

- University of Waterloo - Global Business and Digital Arts

- Carleton University - Media Production and Design

- Western University - Media, Information dan Technoculture.

Dilansir dari Tribunnews, Kamila mengaku memiliki hobi tidur di kelas.

Hal ini diungkapnya dalam Namun Kamila mengatakan terdapat alasan dibalik hobi yang dimilikinya tersebut.

Siswi yang menyukai mata pelajaran matematika ini mengaku dirinya sering pulang malam saat berada di kelas 10.

Hal tersebut dikarenakan dirinya sempat menjadi anggota OSIS.

Baca Juga: Roda Terus Berputar, Dulu Ibunya Seorang Pemulung hingga Tinggal di Rumah Reyot, Pedangdut Muda Ini Menjelma Jadi Gadis Sukses dan Bergelimang Harta, Ini Sosoknya

"Masa SMA saya kepotong sama corona jadi saya offlinenya (bersekolah) cuma pas kelas 10 sama di masa akhir kelas 12.

Pas awal kelas 10 saya ikut organisasi OSIS dan saya cinta banget sama OSIS. Di OSIS saya biasanya pulang malem, malemnya di rumah begadang lagi, alhasil waktu saya tidur di kelas.

Ini salah saya karena dulu masih gabisa time management (mengatur waktu)," ungkap Kamila dikutip dari Tribunnews, Jumat (15/4/2022).

Kebiasaan begadang yang dimilikinya mengakibatkan Kamila pun memperoleh nilai yang jelek.

Alhasil, ia pun memutuskan untuk keluar dari OSIS yang dirinya akui sangat dicintainya.

"Pas kelas 10, nilai saya jeblok karena saya gak pandai time management, akhirnya kelas 11 saya dengan sedih hati keluar dari OSIS," terangnya.

Ternyata kebiasaannya untuk tidur di kelas tidak hilang meskipun ia sudah memutuskan untuk keluar dari OSIS.

"Saya tetap tidur sih kalau kelas online," ucapnya sambil tertawa.

Hanya saja, Kamila juga mengaku pembelajaran online yang diterapkan selama pandemi Covid-19 menurunkan motivasi belajarnya.

Baca Juga: Ivan Gunawan Tak Sendirian, Billy Syahputra dan Marcello Tahitoe Bakal Diperiksa Terkait Kasus Investasi Bodong Robot Trading DNA Pro, Begini Kata Polisi

Sehingga untuk menebus hobi tidurnya saat pembelajaran berlangsung, Kamils mengungkapkan dirinya belajar kembali di sore hingga malam hari.

"Akhirnya buat bales jam-jam saya tidur di kelas, saya tekadin buat belajar materi yang ketinggalan sendiri.

Jadi dulu saya bakal ngerangkum materi-materi di buku dari sore hari sampai malam," jelasnya.

Sementara mengenai persiapan yang diperlukan, Kamila mengaku berfokus kepada nilai dari kelas 10 hingga 12 serta curriculum vitae (CV).

Ia pun sempat mengikuti berbagai organisasi hingga perlombaan seperti pidato bahasa inggris hingga pengolahan aplikasi.

Menurut pengakuannya, semuanya tersebut ditempuhnya ketika menginjak kelas 12.

Ketika ditanya alasan mendaftar ke universitas di luar negeri, Kamila mengaku ingin membanggakan kedua orang tuanya dan mencari tantangan.

Di sisi lain, Kamila pun masih berusaha untuk mencari beasiswa untuk biaya kuliahnya ketika telah memilih universitas yang ingin ia masuki.

Namun, katanya, ketika memang tidak memperoleh beasiswa maka dirinya akan bekerja paruh waktu untuk membantu biaya kuliah dan hidupnya.

(*)