"Sebagai muslim, bagi saya, merupakan suatu kepuasan besar ketika mengetahui bahwa seluruh dunia Islam mendukung Rusia dalam pertarungan melawan kejahatan universal.
"Tidak ada satu pun negara yang mayoritas penduduknya muslim menjatuhkan sanksi kepada Rusia," ujar Kadyrov sebagaimana dikutip dari Instagram resmi Rusia Embbasy untuk Indonesia.
Ramzan Kadyrov yang menyebut sejumlah negara untuk mengucapkan terima kasihnya, juga menyebut Indonesia.
"Di antaranya adalah Saudi Arabia, Turki, Uni Arab Emirat, Pakistan, Palestina, Irak, Suriah, Iran, Libia, Indonesia, Yordania, Mesir, Qatar, Azerbaijan, Aljazair, Afganistan, Bangladesh, Bahrain, Bosnia dan Herzegovina,
"Brunei Darussalam, Burkina Faso, Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Djibouti, Yaman, Kazakhstan, Kirgizstan, Kuwait, Lebanon, Mauritania, Malaysia, Mali, Maladewa, Maroko, Niger, Nigeria, Oman, Senegal, Somali, Sudan, Tajikistan, Tunisia, Turkmenistan, Uzbekistan, Chad, dan banyak lainnya!"
Ramzan Kadyrov mengatasnamakan 30 juta muslim di Rusia yang mengucapkan terima kasih dan mendoakan semoga Allah SWT senantiasa meridai setiap negara.
"Atas nama 30 juta muslim Rusia, saya ingin menyampaikan kepada Anda semua terima kasih yang setulus-tulusnya.
"Semoga Allah Swt. senantiasa meridai (negara) Anda semua," tulis Kadyrov.
Sebelumnya, dalam perkembangan Perang Rusia-Ukraina, Kadyrov diketahui mendesak warga Ukraina bersembunyi di Kota Azovstal untuk menyerah.
"Di dalam Azovstal saat ini ada sekitar 200 orang terluka yang tidak dapat menerima bantuan medis apapun," kata Kadyrov dalam sebuah posting Telegram, Rabu (13/4/2022).
"Bagi mereka dan yang lainnya, akan lebih baik untuk mengakhiri perlawanan yang tidak berguna ini dan pulang ke keluarga mereka," harapnya.
Kadyrov juga telah bersumpah akan melanjutkan upaya pengambilalihan Mariupol dan kota lainnya, termasuk ibu kota Kyiv.
Kadyrov, yang sering menggambarkan dirinya sebagai kaki dari Presiden Vladimir Putin, telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak asasi manusia, sementara Kadyrov selalu menyangkalnya.
(*)