Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Mayat BPL Ditemukan Membusuk di Semak-semak, Terungkap Siasat Licik Ayah Tiri Pacar si Pelaku Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Usai Eksekusi Korbannya, Berencana Lenyapkan Barang Bukti Penting Ini Melalui Temannya

Foto Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang Ikut Takziah, Pede Foto Sama Keluarga Korban

GridHot.ID - Mayat Bagus Prasetyo Lazuardi, mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya ditemukan tewas di semak-semak di wilayah Purowdadi, Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa (12/4/2022).

Mengutip Kompas.com, saat ditemukan, mayat Bagus sudah membusuk. Polisi pun turun tangan memeriksa para saksi termasuk kekasih Bagus berinisial T.

T mengaku terakhir kali bertemu dengan Bagus pada Kamis (7/4/2022) untuk makan. Sehari setelahnya keberadaan Bagus tak diketahui.

Hingga akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi membusuk tertutup semak-semak di wilayah Pasuruan.

Dilansir dari Surya.co.id, terungkap rencana licik ZI, terduga pembunuh mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB), setelah menghabisi nyawa korbannya.

ZI ternyata berencana menghilangkan barang bukti penting dalam kasus pembunuhan tersebut, yakni mobil korban.

Ia berusaha menghilangkan jejak supaya aksinya menghabisi Bagus Prasetya Lazuardi tak terlacak.

ZI berupaya menitipkan mobil milik korban, Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, kepada seorang temannya, berinisial HE, yang bermukim di Jalan Sekargadung, Banjararum, Singosari, Kota Malang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, setelah mengekusi korbannya pada pukul 22.00 WIB, Kamis (7/4/2022), ZI langsung membawa mobil korbannya itu, ke kediaman HE, untuk dititipkan sementara di sana.

Baca Juga: Cara Kejinya Habisi dan Buang Jasad Korban Terungkap, Ayah Tiri Pacar Mahasiswa Kedokteran UB Kini Jadi Tersangka, Ini Motifnya Tega Cabut Nyawa BPL

Selama dititipkan, ZI sempat mendokumentasikan mobil tersebut dalam bentuk file foto di ponselnya. Kemudian, berencana untuk menjual mobil tersebut, melalui beberapa orang temannya.

Lima hari kemudian, jenazah korban ditemukan pertama kali oleh warga, di sebuah lahan kosong Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).

Setelah dilakukan serangkaian tahapan penyelidikan oleh Satreskrim Polres Pasuruan, Polres Malang Kota, dan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

Tiga hari kemudian, Tim Jatanras Polda Jatim berhasil mengetahui keberadaan mobil korban di kediaman HE.

Sekaligus, mendeteksi keberadaan ZI yang bersembunyi di kediamannya, Jalan Halmahera II, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang, pada Jumat (15/4/2022).

Minggu (17/4/2022) siang, ZI kembali diminta oleh penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim dan Tim Inafis, untuk melakukan rekonstruksi atas kasus pembunuhan, di kediamannya, Jalan Halmahera II, Sukoharjo, Klojen, Kota Malang.

Saksi mata prosesi rekonstruksi tersebut mendapati adanya tiga adegan yang diperagakan oleh ZI.

Pertama, adegan ZI mengambil sebuah palu. Kedua, adegan memasukkan palu tersebut ke dalam bagasi jok motor.

Ketiga, adegan saat ZI menghubungi seseorang melalui ponsel untuk janji bertemu di kawasan Sukun, Malang.

Baca Juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Terungkap, Pelaku Sempat Takziah ke Rumah Korban, Ekspresi Pembunuh Bersama Keluarga Bagus Langsung Jadi Sorotan

Berikut rangkuman fakta tentang terduga pelaku.

1. Peragakan rekonstruksi kejadian

Dalam rekonstruksi, Sabtu (16/4/2022), terlihat IZ tenang turun dari mobil, dan menunjukkan lokasi pembuangan mayat korban.

Ada beberapa adegan yang diperagakan oleh terduga pelaku pembunuhan.

Mulai dari cara terduga pelaku memasukkan mobil ke area kosong bekas bongkaran gudang itu, hingga cara pelaku menurunkan korban dari mobilnya.

Termasuk, pelaku juga sempat mempraktekkan saat ia mencekik leher korban.

Adegan per adegan diperagakan dengan sangat rapi sekali oleh pelaku.

Pelaku terlihat sangat serius menunjukkan aksi jahatnya menghabisi korban, dan ia tetap tenang menujukkan apa yang dilakukan saat membuang korban.

Rekonstruksi ini berjalan sangat cepat dan prosesnya lancar. Tidak ada hambatan.

Baca Juga: Dibantu Oknum ASN, Pegawai BUMN di Bengkulu Ini Nekat Paksa Kekasihnya Minum 6 Pil Aborsi hingga Meregang Nyawa, Pelaku: Dia Tahu Saya Punya Istri dan Anak

Masyarakat setempat yang menyaksikan proses jalannya rekontruksi ini dilarang untuk mendekat.

Termasuk wartawan yang juga dilarang mendekat agar prosesnya bisa lebih cepat.

Tidak ada keterangan apapun yang disampaikan tim Jatanras Polda Jawa Timur.

2. Motif Pembunuhan

Motif pembunuhan mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi mulai terungkap.

Kabar yang beredar menyebut pembunuhan ini dilatarbelakangi asmara.

Informasi yang dihimpun surya.co.id, terduga pelaku merupakan ayah tiri TS, kekasih korban.

Diduga kuat ada motif dendam atas tindakan pelaku yang bertautan dengan status hubungan asmara yang sedang terjalin antara TS dan korban.

Bahkan, kabar lain menyebut sang bapak tiri merasa cemburu dengan hubungan TS dan Bagus.

Baca Juga: 'Ada Risiko Kontraksi, Bisa Keguguran', Tetap Ngeyel Meski Diwanti-wanti Teuku Ryan dan Dimarahi Oki Setiana Dewi, Ria Ricis Nekat Lakukan Hal Berbahaya yang Ancam Nyawa Janinnya

Direktur Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto saat dikonfirmasi masih enggan merinci hasil tahapan lanjutan proses penyidikan terhadap pelaku.

Dia juga belum berkenan mengungkap hasil rekonstruksi yang berlangsung Sabtu (16/4/2022) dini hari, termasuk metode atau sarana alat yang digunakan pelaku menghabisi korban, serta motif pelaku nekat mengeksekusi korban.

Mantan Kasubdit II Ditipidkor Bareskrim Polri itu mengaku, pihaknya masih menunggu hasil penyidikan secara lengkap yang masih terus dikembangkan anggotanya.

Mantan Kapolres Trenggalek itu, menjanjikan dalam waktu dekat informasi hasil penyidikan kasus tersebut akan segera dilansir ke hadapan publik.

"InsyaAllah minggu depan kami rilis. Biar tim bekerja dulu," ungkap mantan Kapolres Malang Kota itu, saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (16/4/2022).

3. Sempat Takziah ke Rumah Duka

Terduga pembunuh Bagus Prasetya Lazuardi, ZI ditengarai sempat datang ke rumah duka di Jalan Letjen Suprapto, Tulungagung.

Hal ini dikuatkan sebuah foto yang beredar di antara tenaga kesehatan.

Saat takziah ZI datang bersama TS dan ibunya TS, mereka sempat berpose bersama dr Tutit dan istrinya.

Baca Juga: 'Punggung dan Pinggang Saya Ditebas' Bela Diri dari Begal Justru Berujung Tersangka Pembunuhan, Amaq Sinta Ceritakan Kronologi Tragis Peristiwa Berdarah yang Dialaminya

Dalam foto itu, dr Tutit berdiri paling kanan, disusul ZI, TS di tengah, istri dr Tutit dan ibunya TS.

"Mereka datang bertiga, TS, ayah tirinya sama ibunya," ucap seorang mantan staf di RSUD dr Iskak.

Foto yang beredar itu diambil oleh keluarga dr Tutit. Foto diambil saat mereka hendak pulang.

Namun sumber ini tidak tahu pasti hari kedatangan ZI, TS dan istrinya.

"Yang pasti saat itu sudah sepi pentakziah. Waktunya malam," ucapnya.

Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.

Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).

Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.

Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah mengering membekas di tangan kirinya.

Baca Juga: Pengamat Sebut Peluru di TKP Pembunuhan Prajurit TNI dan Istrinya di Yalimo Papua Kerap Dipakai Kelompok Anti Pemerintah, di Mana Pelaku Beli Senjatanya?

Diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.

Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.

Namun sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan.

Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.

Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji masih melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp150 ribu.

Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.(*)