Find Us On Social Media :

1000 Kali Lebih Kuat dari Bom Nuklir Hiroshima-Nagasaki, Rudal Balistik yang Dikembangkan Rusia Ini Dijuluki 'Setan 2', Pakar Militer: Enam Misil Bisa Musnahkan Seluruh Pantai Timur AS

Rusia berhasil melakukan uji coba terhadap rudal balistik antarbenua (ICBM), Sarmat.

Dilansir The Sun, Rabu (20/4/2022), rudal hipersonik ini dijuluki sebagai 'Satan 2'.

Video menunjukkan rudal besar sepanjang 115 kaki diluncurkan dari silo bawah tanah, memicu bola api yang sangat besar.

Roket Sarmat berkecepatan 16.000 mph dan dapat membawa antara 10 hingga 15 hulu ledak yang memungkinkan untuk menjatuhkan beberapa nuklir di suatu area dalam satu serangan.

Bom ini dinilai 1.000 lebih kuat daripada yang dijatuhkan oleh AS di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang selama Perang Dunia Kedua.

Ini berarti mereka mampu menghancurkan area seluas Inggris dan Wales atau Texas di AS.

Secara resmi dikatakan RS-28 Sarmat memiliki kemampuan untuk menggunakan lintasan dan rute tak terduga yang secara substansial menghambat penghancuran mereka bahkan oleh sistem pertahanan rudal canggih.

Pakar militer Dr Paul Craig Roberts mengklaim bahwa lima atau enam rudal Rusia dapat memusnahkan seluruh pantai timur AS.

Baca Juga: Putin Berikan Gelar Kehormatan pada Pasukan Rusia yang Dituduh Lakukan 'Kejahatan Perang' dan 'Pembunuhan Massal' di Ukraina

Outlet berita Rusia Sputnik sebelumnya juga melaporkan bahwa roket RS-28 mampu memusnahkan bagian Bumi seukuran Prancis atau Texas.

Atas dasar itu, dilaporkan bahwa senjata itu dapat memusnahkan dua kali lipat luas wilayah Inggris dan Wales.

Rusia pertama kali mengumumkan sedang menguji coba rudal tersebut, pada Oktober 2017.

Pada saat itu, rudal ini digembar-gemborkan sebagai hulu ledak atom paling kuat dan mematikan di planet ini.

Biro Desain Roket Makeyev, produsen rudal, mengatakan rudal ini dibuat untuk mengamankan pencegah nuklir yang efektif dari pasukan strategis Rusia.

Dibangun dengan teknologi panduan baru yang mampu bernavigasi keliling bumi, senjata ini juga mampu menyerang dari arah yang tidak terduga di sebagian besar wilayah dunia.

(*)