Gridhot.ID - Sedang heboh terkait kabar salah satu asisten pribadi Hotman Paris yang kini mundur dari pekerjaannya.
Dikutip Gridhot dari Tribun WOW, Hotman Paris dalam Youtube Seleb Oncam News, Rabu, 20 April 2022 mengatakan mantan asprinya mundur bukan karena pelecehan seksual.
"Dia tidak pernah mengatakan pelecehan seksual, itu anda bohong," kata Hotman Paris.
Hotman menjelaskan pengunduran diri asprinya tersebut dilatar belakangi karena diminta berpakaian seksi saat syuting.
"Tidak pernah menyebutkan itu, dia hanya menyebutkan diminta berpakaian seksi untuk syuting," kata Hotman Paris,
"Tapi oleh TV nya diminta lebih sopan, itu aja," lanjutnya.
Hotman Paris kembali menegaskan tidak ada pelecehan seksual yang dialami oleh Iqlima Kim.
"Enggak ada pelecehan seksual," tegas Hotman lagi.
Hotman bahkan menegaskan kalau nama mantan asistennya tersebut melejit berkat dirinya.
Kini dikutip Gridhot dari Grid.ID, mantan asisten pribadi Hotman Paris, Iqlima Kim, menjadi sorotan publik.
Pasalnya, Iqlima Kim diisukan mendapatkan pelecehan seksual saat bekerja dengan pengacara kondang tersebut hingga dirinya memutuskan berhenti bekerja.
Iqlima Kim mengungkapkan bahwa awal mula dirinya bisa bertemu hingga bekerja dengan Hotman Paris karena ketidaksengajaan.
"Berawal dari pertemuan ketidaksengajaan di salah satu tempat, kebetulan bareng temen-temen, temen juga minta foto sama ya itu, yaudah tukeran nomor," ungkap Iqlima Kim saat ditemui Grid.ID di kawasan Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu (23/4/2022).
Kemudian, Iqlima Kim pun mulai bekerja dengan Hotman Paris awal tahun ini.
"Baru Februari 2022," ungkap Iqlima Kim.
Belum sampai dua bulan bekerja, Iqlima Kim memilih hengkang sebagai asisten pribadi Hotman Paris karena mengalami kejadian tidak menyenangkan.
"Satu bulan lebih, kurang lebih dua bulan saya putuskan untuk keluar," ungkap Iqlima Kim.
Bahkan, Iqlima Kim mengaku menyesal pernah mencicipi karier sebagai asisten pribadi Hotman Paris.
"Iya menyesal," ungkap Iqlima Kim.
Hal tersebut karena Iqlima Kim merasa sangat tersakiti secara mental.
"Ya itu, untuk kami yang batinnya pernah terluka terpaksa," tutup Iqlima Kim.
(*)