Find Us On Social Media :

5 Pantangan Bagi Umat Islam Terpampang di Gapura, Ini Sejarah Masjid Sunan Ampel Surabaya, Ramai Dikunjungi Wisatawan Lokal Hingga Mancanegara di Akhir Bulan Puasa

Masjid Sunan Ampel, Surabaya.

Sunan Ampel yang memiliki nama asli Raden Mohammad Ali Rahmatullah pindah ke Surabaya pada usia 20 tahun.

Saat itu, Surabaya masih merupakan daerah kekuasaan Majapahit.

Meskipun masih muda, Sunan Ampel dikenal pandai dalam ilmu agama.

Karena kepandaiannya itu, Raja Majapahit memercayai Sunan Ampel untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam di Surabaya untuk mendidik moral para bangsawan dan kawula Majapahit.

Untuk itu, Raden Rachmat (nama Sunan Ampel) dipinjami oleh raja tanah seluas 12 hektar di daerah Ampel Denta atau Surabaya untuk menyebarkan agama Islam.

Baca Juga: Tanpa Bedug dan Kubah, Ini Sejarah Masjid Agung Sunda Kelapa yang Memiliki Atap Perahu Terbalik Bagaikan Orang Duduk Bersila Dengan Tangan Menengadah

Mulai itulah, Raden Rachmat kemudian akrab dipanggil Sunan Ampel karena lokasi dakwahnya berada di Ampel Denta.

Sebagai media dakwahnya, Sunan Ampel membangun masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Ampel.

Di tempat inilah, Sunan Ampel menghabiskan hidupnya hingga wafat pada 1481 kemudian dimakamkan di kompleks masjid.

Hingga saat ini, banyak umat Islam yang berziarah ke makam Sunan Ampel di kompleks Masjid Sunan Ampel.

Arsitektur Masjid Sunan Ampel merupakan perpaduan gaya Jawa kuno dan Arab.

Masjid ini juga masih dipengaruhi alkuturisasi budaya lokal dan Hindu-Buddha lewat arsitektur bangunannya.