Find Us On Social Media :

'Untuk Merebut Kemerdekaan' Videonya Perintah Para Pasukan Viral, Dedengkot KKB Papua Beri Komando Pasukan Ular Beludak untuk Tembak Siapa Saja

Tanpa mengenakan baju, Oni Kobagau berpidato dan didengarkan beberapa anggota KKB Papua yang menenteng senjata api.

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih terus melancarkan aksinya untuk melawan TNI-Polri.

Diketahui dari TribunPapua, KKB Papua tak henti menebar teror terhadap warga sipil dan aparat keamanan yang bertugas di Papua.

Mereka malah terus menyatakan sikap memerangi pemerintah Indonesia.

Para komandan KKB turut menyatakan sikap di berbagai media sosial, sebagai sombol perlawanan yang tak padam.

Berbagai pesan bernada ancaman dan peringatan disampaikan melalui video yang disebar di media sosial.

Video pentolan KKB memerintahkan agar anggota pasukan Ular Beludak menembaki seluruh orang yang ada di target sasaran ini banyak beredar di media sosial.

Dalam rekaman video yang beredar di medsos, pentolan KKB Papua yang belum diketahui identitasnya tersebut memberikan satu perintah saja.

Perintah tersebut, yakni menembak siapa saja yang ditemukan pada target yang disasar.

"Tembak, tembak! Ini yang harus kalian lakukan untuk merebut kemerdekaan dari kolonial Indonesia."

 Baca Juga: Bendera Perang Berkibar, Panglima KKB Papua Tak Segan Suruh Anak Buahnya untuk Tembak Habis Anggota TNI Polri, Sadar Diri Persenjataannya Kalah Jauh Tapi Berani Unggulkan Hal Ini di Peperangan

Tak diketahui pula sedang berada di wilayah mana sang komandan tersebut memberikan perintah yang mengerikan itu.

Namun dari deretan kalimat yang dilontarkannya, komandan tersebut tampak berapi-api memberikan arahan.

Mengenakan celana pendek dengan jaket loreng membalut tubuh, pria berjenggot itu berbicara dengan tangan yang terus diacungkan.

Ia tak henti-hentinya mengobarkan peperangan tanpa mempedulikan keselamatan anggotanya.

Selain memberikan perintah tembak di tempat, pasukan ular beludak juga dimandatkan untuk melakukan apa saja demi meraih kemerdekaan.

“Jangan takut pada TNI Polri yang memiliki fasilitas peperangan lebih dari yang dimiliki KKB. Meski senjatanya lebih canggih dari KKB, tapi penggunaannya tidak pada tempatnya,” katanya.

Senjata TNI Polri itu, kata komandan operasi tersebut, tidak pantas digunakan di tanah Papua.

Sebab bangsa Papua juga punya senjata. Senjata KKB untuk merebut kemerdekaan sedangkan senjata TNI Polri untuk menjajah.

Karena itu, kata sang komandan, daripada Papua dijajah, daripada Papua dikuasai, lebih baik Papua merdeka.

 Baca Juga: Sudah Tertangkap Kamera Drone Milik TNI, Markas Pimpinan KKB Egianus Kogoya Dijaga Pasukan Bersenjata, Ini Alasan Aparat Tak Lakukan Serangan Udara

Pernyataan merdeka ini diucapkan secara berulang kali dan disambut dengan gegap gempita oleh pasukan.

Bahkan di akhir pernyataan perangnya, sang komandan itu memerintahkan anak buahnya untuk segera menembak.

Terlihat dari video yang viral itu, salah seorang anak buah yang juga sebagai prajurit pasukan ular beludak, langsung mengokang senjata dan melepaskan sekali tembakan.

Dilansir dari TribunJogja, detik-detik tembakan ke udara itu disambut dengan pekikan histeris anggota KKB lainnya.

Video yang kini viral itu merupakan satu dari sekian banyak kampanye provokatif lainnya.

Dan dari semua yang viral itu terlihat jelas betapa KKB tak mau berkompromi dengan pihak mana pun untuk berhenti beraksi.

KKB juga seakan tak mau mendengar apa kata orang tentang tindakan kejam yang dilakukannya selama ini.

Yang terlihat hanyalah dendam membara, dendam yang seakan tak pernah padam dalam hati sanubarinya.

Mungkin karena itu, sehingga saban hari mereka memanggul senjata, keluar masuk hutan, mencari jejak TNI Polri, kemudian berusaha menghabisinya.

 Baca Juga: KKB Papua Makin Brutal, Aksi Liciknya Serang Pos Penjagaan Terekam Kamera, Dua Prajutin TNI-Polri Terluka

KKB Papua seakan tak mau tahu, kalau TNI pengemban amanat rakyat untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI.

Artinya, jikalau menghadapi kelompok yang melakukan tindakan makar, maka TNI punya kewenangan penuh untuk mengambil tindakan tegas.

Tindakan tegas yang dilakukan pengawal kedaulatan NKRI itu, adalah menembak mati atau menangkap hidup-hidup para pelaku untuk diproseshukumkan.

Dan sejauh ini, TNI Polri telah menjalankan tugas tersebut, dengan menangkap para pelaku makar kemudian diproses secara hukum.

Bahkan terbetik pula kabar, bahwa ada juga pelaku makar yang terpaksa diambil tindakan tegas terukur, karena dua hal.

Pertama, berusaha melakukan penyerangan, hal mana membahayakan keselamatan aparat dan para pihak yang berada di sekitarnya.

Kedua, hendak melarikan diri ketika akan ditangkap aparat untuk diproseshukumkan.

(*)