Find Us On Social Media :

Kotoran Pemimpinya Seperti Urin dan Ketombe Harus Dikonsumsi Pengikutnya, Geger Sekte Sesat yang Lakukan Pemujaan, Polisi yang Lakukan Penggerebekan Temukan 11 Mayat, Ini Kata Pejabat

Polisi Thaliand tangkap pemimpin sekte

GridHot.ID - Aliran sesat di negara Thailand menjadi sorotan.

Melansir Thethaiger.com, polisi dan penduduk di provinsi Isaan Chaiyaphum, bersama dengan media Thailand, menggerebek kompleks 'rahasia' dari aliran sesat yang tersembunyi di tengah sawah.

Penggrebekan tersebut dilakukan setelah seorang korban mengeluh bahwa pemimpin aliran itu 'memenjarakan pengikut' dan mendesak mereka untuk 'mengonsumsi kotoran manusia.

Media Thailand melaporkan penemuan 11 mayat tak dikenal di lokasi penggrebekan.

Pemimpin sekte mengatakan "mayat-mayat itu sedang menunggu untuk pergi ke surga".

Mor Pla atau Doctor Pla, seorang influencer media sosial Thailand yang membantu warga melacak praktik keagamaan yang aneh, aliran sesat atau biksu dengan praktik yang tidak pantas, menerima laporan dari seorang korban perempuan bahwa ibunya telah dibujuk untuk bergabung dengan sekte tersebut.

Korban berusia 53 tahun mengatakan kepadanya bahwa ibunya yang berusia 80 tahun tinggal bersama sekte tersebut selama satu tahun dan 'bertindak aneh' seperti sedang 'dicuci otak'.

Dia mengatakan bahwa ibunya tinggal bersama dengan pengikut lain dan pemimpin sekte itu yang bernama Joseph yang mengaku sebagai 'ayah'.

Dia mengklaim bahwa pemimpin memikat pengikutnya untuk mengkonsumsi kotorannya seperti urin, serpihan kulit, air liur. dan puntung rokok, mengklaim bahwa semua ini dapat menyembuhkan setiap penyakit.

Baca Juga: Bikin Merinding, Terjerumus ke Dalam Aliran Sesat Hingga Dicekoki Narkoba Selama 9 Tahun, Artis Ini Sampai Habis-habisan Harta Bendanya Raib Hingga Lupa Anak dan Suami

Dia mengatakan kepada media bahwa ibunya tinggal di sana selama satu tahun dan terkejut setelah mengunjungi ibunya.

Pasalnya ibunya sedang mencuci wajahnya dengan air liur pemimpin dan makan ketombe.

Seorang pengikut sekte yang berusia 64 tahun mengatakan kepada media bahwa mayat ibunya juga ada di kompleks itu.

Dia percaya semua mayat itu 'dalam keadaan damai' dan tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap.

"Kadang-kadang mereka berbau seperti melati… mereka menggunakan getah bening dari mayat-mayat ini untuk membasuh wajah mereka dengan keyakinan bahwa itu adalah pengobatan ajaib untuk menyembuhkan mereka dari segalanya," ujarnya.

Pemimpin sekte dilaporkan bernama Joseph dan dia tidak memiliki nama keluarga.

Joseph menjelaskan kepada Mor Pla dan media bahwa dia tidak pernah memberi tahu atau memaksa pengikutnya untuk mengkonsumsi kotorannya.

Dia mengatakan mereka percaya pada kekuatannya.

Satu di antara 11 mayat adalah seorang anak berusia satu tahun yang tidak dapat diidentifikasi pada saat penggerebekan.

Baca Juga: Dikabarkan Tutup Usia di Umur 73 Tahun, Inilah Sosok Lia Eden Pendiri Aliran Sesat 'Kaum Eden', Berikut Kiprah Kontroversialnya hingga 2 Kali Dijebloskan dalam Penjara

Pemimpin masyarakat setempat, Amporn Chanratnaew, menjelaskan kepada media bahwa 10 mayat lainnya, kecuali bayinya, dilaporkan ke pihak berwenang "menurut hukum Thailand".

Namun, dia dan warga lain di komunitas itu tidak tahu bahwa semua mayat disembunyikan dan bahkan tidak tahu bahwa ada komunitas di dalam sawah.

Tanah di mana komunitas itu berada adalah area publik, tanpa pemilik.

Gubernur Provinsi, Kraisorn Kongchalard, kemudian mengunjungi kompleks tersebut untuk menasihati pemimpin sekte itu tentang kebersihan dan memperingatkan para pengikutnya untuk tidak percaya pada semua yang diberitahukan kepada mereka.

Gubernur mengatakan "pemimpin" awalnya akan didakwa melanggar Undang-Undang Pengendalian Penyakit karena tidak ada yang memakai masker.

Hukuman lain akan dipertimbangkan setelah otopsi mayat selesai dan penyelidikan penuh terhadap perambahan tanah publik. (*)