Bertahta Jadi Orang Nomor 1 di Korea Selatan, Inilah Profil Yoon Suk Yeol, Presiden Baru Korsel Ini Sebut Nama Megawati dalam Pidato Pelantikannya

Rabu, 11 Mei 2022 | 11:42
Dok. DPP PDIP dan JEON HEON KYUN/EPA POOL via AP PHOTO

Presiden RI ke-5 Megawati menghadiri prosesi pelantikan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa (10/5/2022)

Gridhot.ID - Yoon Suk Yeol resmi dilantik menjadi Presiden Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (10/5/2022).

Mantan jaksa yang terkenal tanpa kompromi ini memenangkan pemilihan umum pada Maret 2022 dengan margin sangat tipis.

Mengutip Kompas TV, pelantikan Presiden Yoon Suk Yeol dilakukan di plaza depan Gedung Parlemen Korsel di Kota Seoul.

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri turut menghadiri dan menyaksikan langsung prosesi pelantikan Presiden Yoon Suk Yeol.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu tampak didampingi oleh Bendahara DPP PDIP Olly Dondokambey bersama istri Rita Dondokambey.

Lalu ada juga Duta Besar RI untuk Korsel Gandi Sulistyanto. Megawati memakai baju kebaya berwarna merah.

Dalam pelantikan yang dihadiri sekitar 40.000 warga dan pejabat Korsel itu, Yoon menyapa para tamu kehormatan yang hadir, termasuk Megawati.

"Saya juga sangat berterima kasih kepada Yang Mulia Ibu Diah Permata Megawati Soekarnoputri yang datang dari luar negeri untuk merayakan kesempatan ini dan tamu-tamu terhormat lainnya atas kehadiran mereka," kata Yoon.

Di dalam pidatonya, Presiden Yoon juga bicara berbagai isu.

Baca Juga: China-Rusia Bisa Ngamuk, Korea Selatan Makin Dekat dengan NATO, Agen Mata-mata Negeri Gingseng Lakukan Gebrakan Ini

Dari masalah domestik Korea, pandemi Covid-19, hingga isu global termasuk mengenai hubungan dengan Korea Utara.

Presiden Yoon berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan dengan Korea Utara dengan mengedepankan perdamaian.

Profil Yoon Suk Yeol

Lahir di Seoul pada 1960, ayah Yoon merupakan seorang profesor perguruan tinggi dan ibunya seorang mantan guru, dikutip Kompas.com dari New York Times.

Setelah lulus dari Seoul National University, ia menjadi jaksa pada 1994.

Namun, Yoon cukup lambat untuk bergabung ke kantor kejaksaan karena ia lulus ujian pengacara setelah upayanya yang ke-9 pada 1991.

Namanya lalu dikenali sebagai penyelidik antikorupsi yang tidak gentar di bawah tekanan politik saat mengejar beberapa orang terkaya dan terkuat di negara itu.

"Saya tidak berutang kesetiaan saya kepada siapa pun," kata Yoon yang terkenal selama sidang parlemen pada tahun 2013.

Baca Juga: Darah Dagingnya dengan Pria Korea Selatan Disoroti Parasnya, Selebgram Indonesia Ini Minta Anaknya Dipanggil Begini, Julia Prastini: Biar Lebih Gampang

Ia juga memainkan peran penting dalam memenjarakan 2 mantan presiden konservatif, Park Geun Hye dan pendahulunya Lee Myung Bak.

Ia juga memiliki andil dalam memenjarakan bos Samsung, konglomerat paling kuat di Korea Selatan.

Di bawah pemerintahan presiden sebelumnya, Moon Jae In, Yoon menjadi semakin dikenal sebagai penyelidik senior dan jaksa agung.

Menyelidiki Sekutu Moon Jae In

Namun, hubungan keduanya memanas ketika Yoon mulai menyelidiki tuduhan kesalahan yang melibatkan sekutu politik Moon, seperti mantan menteri kehakiman Cho Kuk.

Oposisi konservatif, yang sebelumnya menjelek-jelekkan Yoon sebagai antek politik, tiba-tiba mulai memanggilnya pahlawan.

Tahun lalu, ia mengundurkan diri sebagai jaksa agung dan memenangkan nominasi presiden dari Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif.

Bagi kaum konservatif, Yoon dipandang sebagai orang terbaik untuk mengalahkan kandidat Partai Demokrat, meskipun tidak memiliki pengalaman kepemimpinan politik.

Media lokal telah melaporkan bahwa Yoon sangat terinspirasi oleh perdana menteri masa perang Inggris Winston Churchill, dikutip dari France24.

Meski pengalamannya terbatas dalam politik, Yoon masih berhasil mengkonsolidasikan dukungan dari sebagian besar elit negara.

Baca Juga: Dunia Sibuk Soroti Invasi Rusia ke Ukraina, Korea Utara Curi Kesempatan Tembakkan Rudal Balistik Jelang Pilpres Korea Selatan

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari