Gridhot.ID - Dunia kini sedang fokus terhadap konfli Rusia Ukraina.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Rusia diketahui sedang berusaha menginvasi Ukraina hinga menembakkan amunisi militernya.
Di tengah konflik besar tersebut, ternyata ada yang berusaha mengambil kesempatan.
Dikutip Gridhot dari Kontan, pejabat militer di Korea Selatan dan Jepang mengatakan, Korea Utara menembakkan rudal balistik pada Minggu (27/2), menjadi uji coba pertama sejak negara bersenjata nuklir itu melakukan sejumlah rekor peluncuran pada Januari.
Mengutip Reuters, Minggu (27/2), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara telah menembakkan satu rudal balistik yang dicurigai ke arah laut di lepas pantai timurnya dari lokasi dekat Sunan, dimana bandara internasional Pyongyang berada.
Bandara tersebut telah menjadi tempat uji coba rudal, termasuk sepasang rudal balistik jangka pendek yang ditembakkan pada 16 Januari.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan rudal hari Minggu mungkin terbang setinggi 600 km (400 mil), hingga jarak 300 km (200 mil).
"Sering ada peluncuran sejak awal tahun, dan Korea Utara terus mengembangkan teknologi rudal balistik dengan cepat," kata Kishi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.
Korea Utara mengancam keamanan Jepang, kawasan dan komunitas internasional, katanya.
Uji coba terakhir Korea Utara adalah pada 30 Januari, ketika Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak menengah Hwasong-12.
Uji coba senjata terbesar sejak 2017, Hwasong-12 dilaporkan telah terbang ke ketinggian sekitar 2.000 km (1.200 mil) dan jangkauan 800 km (500 mil). Itu mengakhiri rekor bulan peluncuran sebagian besar rudal jarak pendek pada Januari.