Find Us On Social Media :

Jokowi Sudah Turun Tangan, Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak Buat Polisi Putuskan Lockdown Wilayah-wilayah Ini Agar Virus Tak Menyebar ke Mana-mana, Bagaimana Aturannya?

Ilustrasi Sapi

Gridhot.ID – Penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak kini membuat geger banyak orang.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, ribuan sapi di Jawa Timur dilaporkan terkenal penyakit tersebut.

Penyakit ini menimpukan produksi kelenjar ludah yang tinggi sehingga hewan sulit makan dan menelan.

Meski belum ada kasus penularan pada manusia, penyakit ini bisa berimbas di masalah ekonomi karena hewan ternak yang diperjualbelikan tak bisa dijual begitu saja.

Dikutip Gridhot dari Wartakota, Polri menyiapkan upaya mitigasi, untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Di antaranya, melakukan lockdown di wilayah yang ditemukan penyakit tersebut.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, lockdown tersebut dilakukan sebagai upaya biosecurity, dalam rangka mencegah penyebaran penyakit hewan ternak tersebut.

"Mitigasi penyebaran virus PMK di wilayah Provinsi Jatim, dengan laksanakan lockdown lokal."

"Guna menghentikan sementara mobilitas angkutan ternak ke luar wilayah atau biosecurity," kata Dedi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga: 'Hak Gala Cucu Saya', Uang Asuransi Senilai Rp500 Juta Dikantongi Doddy Sudrajat, Faisal Murka Merasa Dibohongi Besan

Dedi juga menyebutkan, polisi akan bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan), untuk berkoordinasi dalam rangka penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak itu.

"Terus bersinergi dan kolaborasi dengan dinas peternakan daerah untuk pendataan, vaksinasi."

"Dan langkah-langkah seperti potong paksa dan penguburan hewan yang sudah mati, dengan memberikan disinfektan atau obat-obat pembunuh virus," papar Dedi.

Dedi mengungkapkan, pihaknya siap membantu Kementan atau Dinas Peternakan setempat untuk melakukan patroli, dan melakukan pengawasan terhadap aktivitas keluar masuk hewan ternak di suatu wilayah.

"Melakukan patroli terpadu di tingkat kecamatan dan sentra-sentra peternak sapi."

"Dengan terus memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat untuk tenang, dan memisahkan ternak yang sakit atau suspek PMK, dan Dinas Peternakan akan memberikan obat/vaksin," papar Dedi.

Kata Dedi, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap keluar masuk hewan di perbatasan kota hingga provinsi.

"Melakukan pengawasan di pos keluar masuk hewan di perbatasan kab/kota dan provinsi," terang Dedi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta jajarannya mewaspadai penyakit kuku dan mulut.

Baca Juga: Mengendap-endap dan Sembunyi di Balik Dinding Papan, Terekam Detik-detik KKB Papua Nekat Serang Pos Penjagaan Gereja dari Jarak Dekat, Ini Deretan Kekejaman Pemimpinnya yang Klaim Tembaki Helikopter M 17 Milik TNI

"Saya minta ini Menteri Pertanian, segera dilakukan lockdown zonasi, lockdown di wilayah."

"Sehingga mutasi ternak dari satu tempat ke tempat yang lain atau pergerakan ternak dari kabupaten ke kabupaten, apalagi provinsi ke provinsi, betul-betul bisa dicegah."

"Dan ini selain tadi Kementerian Pertanian, saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan."

"Mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku."

"Bentuk satgas, sehingga jelas siapa yang nanti bertanggung jawab," tutur Jokowi saat memberikan pengantar pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (9/5//2022).

(*)