Mulai mendaki sekitar pukul 12 malam, kondisi kakinya mengalami cedera ringan ketika pria asal Pulau Pinang itu berjalan di kawasan hutan yang sepi.
Sesampainya di bawah dan akan menuju mobilnya, tiba-tiba perasaannya tak enak.
Sayangnya, saat itu Hanizamal tidak mengetahui alasannya merasa tidak enak hati.
"Sambil berjalan, saya mendapat gambaran sesuatu di mobil saya. Saya berjalan selama dua jam ke tempat parkir di tepi sungai," ujarnya.
Lebih dekat ke area parkir mobil, ia mencium aroma asap rokok sekitar 100 meter dari tempatnya berdiri.
Dalam cahaya, ia melihat sekelebat sosok manusia berdiri di belakang mobilnya, seakan-akan sedang melihat-lihat dan memegang sesuatu.
"Saya mulai mencium bau asap rokok dan melihat seperti seseorang di belakang mobil."
"Ia melihat mobil ke kiri dan ke kanan, dia memegang sesuatu, tetapi saya bahkan tidak melihatnya merokok," tuturnya.
Saat itu Hanizamal tak memikirkan apa-apa, ia justru senang karena merasa tidak sendirian.
"Saya tidak memikirkan apa-apa dan itu menyenangkan karena saya akhirnya menemukan orang-orang setelah malam sebelum saya naik gunung sendiri," terangnya.
Alhasil, Hanizamal memberanikan diri untuk mendekati sosok di balik mobilnya itu.