"Kangen pasti ya pak ?" tanya Febrian, adik Halilintar Anofial.
"Kangen lah," pungkas Asmid.
Asmid lantas menitipkan pesan kepada sang cucu, Atta Halilintar.
Asmid berharap agar Atta bisa menjadi pemersatu antara dirinya dengan Halilintar Anofial.
"Ucapan saya untuk Atta supaya Atta itu, dia dapat menghubungi ayahnya sendiri, sampaikan bisa berjumpa dengan saya walaupun hanya sebentar," harap Asmid.
Mengurai curhatan sang ayah, Febrian berurai air mata.
Febrian ingin sekali agar sang kakak, Halilintar Anofial bisa menemui ayah mereka.
"Sebenarnya kami, papa kan juga sudah sulit untuk bicara. Papa sudah cukup uzur usianya. Papa itu sangat berharap kepada bang Halilintar, di manapun abang berada, tidak pernah kita dapat kabarnya, kembalilah, bertemu dengan papa, karena papa semakin uzur," pungkas Febrian.
Dengan nada memohon, Febrian ingin Halilintar Anofial menemui Asmid.
"Papa sudah mulai pelupa, fisik kaki papa juga. Saya sebagai adik dari Bang Halilintar, hanya itu yang saya harapkan. Karena ini ayah kita bersama. Mudah-mudahan kita dapat membahagiakan beliau," ujar Febrian.