Find Us On Social Media :

Todong Senjata Rampas Babi Warga, Anggota KKB Papua Justru Bunuh Teman Sendiri, Satu Nyawa Melayang Usai Balas Tembakan TNI-Polri, Begini Kronologinya

KKB Papua lari terbirit-birit demi halau kejaran TNI-Polri

Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak henti menebar teror di kawasan pegunungan di Papua.

Beberapa kabupaten yang masih rawan dari aksi KKB Papua adalah Puncak, Yahukimo, Nduga dan Intan Jaya.

Ada 5 kelompok besar KKB Papua dengan para pemimpinnya yaitu Lekagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, Demianus Magai Yogi dan Sabinus Waker.

Saban hari anggota KKB Papua berkelana kian kemari menenteng senjata sambil menakut-nakuti rakyat.

Mereka juga terus menebar provokasi dengan tujuan mendapat simpati dan dukungan masyarakat.

Ironisnya, saat warga sipil berlelah-lelah bekerja keras, KKB Papua malah datang dan menghancurkannya.

Kasus yang kini viral itu mengungkap cerita seorang petani di wilayah pedalaman Papua, memelihara seekor babi untuk kebutuhan rumah tangganya.

Mengutip PosKupang.com (17/5/2022), saat ternak itu sudah besar dan hendak dijual, tiba-tiba 2 pria bersenjata datang dan mengambil paksa ternak tersebut.

Lantaran berada di bawah tekanan, sang petani tak punya pilihan, kecuali melepaskan ternak itu agar bisa selamat.

Baca Juga: Sniper KKB Papua Merayap Ketakutan, Putus Asa Dihujani Peluru Aparat Kemaanan, Anggota Separatis Lari Terbirit-birit Usai Terkepung TNI-Polri di Hutan

Dan sesaat kemudian, ternak kepunyaan petani itu dibawa pergi dari honai yang ditempatinya selama ini.

Dari video yang viral di jagat maya, terungkap bahwa kedua pria tersebut merupakan bagian dari KKB Papua.

Hanya saja tak disebutkan dari kelompok mana pria bersenjata itu datang dan dimana wilayah mereka.

Tak disebutkan pula di kampung mana peristiwa pilu itu menimpa petani pemilik ternak babi tersebut.

Namun dari video yang beredar terungkap bahwa beberapa saat setelah KKB mengambil paksa ternak, datanglah prajurit TNI-Polri di wilayah itu.

Seakan tak mau menyia-nyiakan kesempatan, pada saat itu juga petani mengadukan kisahnya kepada TNI Polri.

Ia menyebutkan bahwa 2 pria bersenjata telah datang ke honai dan membawa paksa ternak babi yang dipelihara selama ini.

Mendengar hal tersebut, TNI-Polri tertegun sebab beberapa saat sebelumnya aparat berpapasan dengan 2 pria yang memikul seekor babi.

Baca Juga: Jejak 'Singa Tua' Panglima KKB, Pernah Jadi Pengusaha Kayu di Papua, Kini Pimpin OPM Tebar Teror dari Balik Layar, Dikenal Kejam Meski Sudah Berusia Senja

Akan tetapi kedua pria tersebut tidak membawa senjata api sebagaimana yang dikisahkan oleh petani.

Namun ciri-ciri ternak yang dipikul, sama persis dengan yang dituturkan oleh sang petani.

Oleh karenanya, TNI-Polri langsung mengambil sikap dengan mengejar kedua oknum pria tersebut.

Mereka bergerak cepat membuntuti pelaku melalui jalur jalan tikus yang sebelumnya dilalui oleh oknum pelaku.

Untuk memudahkan aparat meringkus pelaku, TNI-Polri berpencar dan melakukan pengepungan.

Atas bantuan warga sebagai pemandu jalan, usaha itu membuahkan hasil nyata.

Tatkala posisi oknum pelaku sudah di depan mata, prajurit TNI-Polri langsung meringkusnya.

Kedua pelaku itu digelandang ke pos keamanan untuk diinterogasi.

Ketika proses interogasi sedang berlangsung, tiba-tiba di kejauhan terlihat asap api membumbung tinggi.

Baca Juga: Keji Hanyutkan Nober Palintin ke Sungai, Inilah Sosok KKB Buaya yang Tembak Mati Sopir Truk di Puncak, Ternyata di Bawah Komando Lekagak Telenggen

Menurut kedua oknum pelaku, di titik asap api itulah ternak babi hendak dibakar dan disantap bersama.

Berdasarkan penuturan tersebut, prajurit TNI-Polri mendatangi lokasi yang dimaksud.

Benar saja, dari balik teropong terlihat beberapa pria bersenjata api mondar mandir di dekat perapian.

Tak lama, muncul lagi sejumlah pria bersenjata dengan maksud yang sama, yakni menyantap ternak babi hasil rampasan.

Setelah melakukan pengamatan yang detail, prajurit TNI-Polri memancing dengan sebuah tembakan peringatan.

Tembakan itu lalu dibalas dengan tembakan secara membabi buta oleh komplotan pengacau tersebut.

Dalam kondisi yang demikian, TNI-Polri berusaha menghindar dengan maksud mencegah korban jiwa.

Akan tetapi, KKB malah semakin beringas. KKB terus menyerang tanpa mempedulikan keselamatan.

Ketika suasana sedang genting, salah satu anggota KKB yang merupakan penunjuk jalan bagi prajurit TNI ke tempat itu, tiba-tiba melarikan diri.

Dia bahkan jatuh karena terkena tembakan yang dilakukan secara membabi buta oleh rekannya sesama KKB.

Baca Juga: Kematian Tak Wajar Tokoh KKB Papua, Sebby Sambom Muncul Umumkan Duka, Kornelis Aikinggin Ditemukan Tewas di Markas, Diduga Diracun Lewat Minuman

Dalam kasus itu, aparat TNI-Polri telah berusaha memberikan pertolongan, namun usaha itu sia-sia karena nyawa korban tak bisa diselamatkan.

Sementara untuk meladeni tindakan KKB tersebut, prajurit TNI terpaksa mengambil tindakan tegas terukur.

Hanya dengan beberapa kali tembakan, sniper kebanggaan TNI mampu menumbangkan satu dua awak KKB.

Mendapat perlakuan yang demikian, KKB menghentikan aksinya dan memilih melarikan diri sambil membawa korban tembakan.

Kejadian semacam ini bukan fakta baru di tanah Papua. Sebab KKB saban hari melancarkan aksi-aksi kriminalnya.

Untuk mendapatkan bahan kebutuhan hidup, milsanya, komplotan KKB sering melakukan perampokan.

Perampokan itu kerap disertai dengan kekerasan, sehingga tak jarang menimbulkan korban jiwa.

Seperti pada Maret 2020 lalu, ratusan warga di Distrik Tembagapura memilih mengungsi ke Timika lantaran mendapat teror dari KKB.

Mengutip Wartakotalive.com, KKB meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata terhadap warga yang ada di daerah tersebut.

"Kami di kampung sudah tidak aman, jadi kami kasih tinggal kampung untuk keselamatan nyawa kami. Selain itu bahan makanan kami juga sudah tidak ada, sehingga kami akan ke Timika untuk tinggal di rumah keluarga," ungkap Septinus, salah satu warga Kampung Kimbeli di Tembagapura.

Septinus mengatakan rata-rata warga yang minta dievakuasi ke Timika hanya membawa pakaian seadanya.

"Nyawa lebih penting, hewan (babi) itu milik dunia, kami kasih tinggal dan itu sudah pasti akan diambil oleh mereka (KKB), biar Tuhan yang menghukum mereka," tutur Septinus.

Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Buktikan Janjinya, Tumpas Anggota KKB Pembunuh Sertu Eka dan Istrinya, Wabin Tabuni Ditembak Mati Aparat, Begini Kronologinya

(*)