Find Us On Social Media :

KKN di Desa Penari Kalahkan Rekor Pengabdi Setan, Produser Manoj Punjambi Siap Angkat Thread Simple Man Lain ke Layar Lebar: Sewu Dino Bisa Besar!

Manoj Punjabi

"Saya sudah visikan wah ini (Sewu Dino) bisa besar. Buat saya kalau ceritanya udah bagus saya enggak usah mikir yang lain. Ceritanya bagus bisa dieksekusi dengan bagus ya sudah ayo. Ini punya potensi yang besar ini menurut saya," ujar Manoj.

Manoj mengatakan jika nantinya cerita Sewu Dino akan berbeda dari KKN di Desa Penari.

"Beda aja. Beda lah beda banget dari KKN. Benar-benar caranya bukan kita ulang-ulangin (ceritanya), ini sesuatu yang baru lagi. Menarik," ucap Manoj.

"Ini beda, ini sesuatu yang baru saya baca. Mau lebih pecah (dari KKN di Desa Penari), lebih apa kita lihat penontonnya punya selera. Punya penonton yang seru juga keren-keren," lanjut Manoj.

Saat ini, Sewu Dino sedang dalam proses penulisan naskah dan skrip.

Sinopsis KKN di Desa Penari

Dikutip dari filmindonesia.or.id, berikut sinopsis KKN di Desa Penari.

Enam mahasiswa yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil, Nur (Tissa Biani), Widya ( Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy) dan Wahyu (M Fajar Nugraha) tidak pernah menyangka kalau desa yang mereka pilih ternyata bukanlah desa biasa.

Baca Juga: Terabas Hutan Karet Angker Lewati Kampung Hilang, Viral YouTuber Ini Rekam Lokasi Asli 'KKN di Desa Penari', Netizen Bongkar Titik Keramat

Pak Prabu (Kiki Narendra), kepala desa, memperingatkan mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang.

Tempat misterius itu mungkin ada hubungannya dengan penari cantik yang mulai menganggu Nur dan juga Widya.

Satu persatu mulai merasakan keanehan desa tersebut. Bima pun mulai berubah sikap. Program KKN mereka berantakan. Tampaknya penghuni gaib desa tersebut tidak menyukai mereka.

Nur akhirnya menemukan fakta bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan yang paling fatal di desa tersebut.

Teror sosok penari misterius semakin menyeramkan. Mereka meminta bantuan Mbah Buyut (Diding Boneng) dukun setempat. Terlambat.

Mereka terancam tidak bisa pulang dengan selamat dari desa yang dikenal dengan sebutan desa penari itu.

(*)