Kala itu, pria tersebut mengisyaratkan bahwa akan ada serangan KKB Papua ke arah pos keamanan.
Isyarat itu benar adanya. Karena beberapa hari berikutnya, segerombolan KKB mendatangi pos keamanan dan menyerang aparat.
Oleh karena itu, ketika gestur pria itu memperlihatkan gerakan tangan yang aneh, tanda-tanda itu langsung direspon oleh TNi-Polri.
Setelah pria itu menjauh dari pos keamanan, TNI-Polri langsung mengambil langkah-langkah konkrit.
Dengan kemampuan analisa militer yang dimiliki, prajurit TNI-Polri mulai siaga.
Namun, KKB yang biasanya bertindak nekat, sepanjang siang itu tak menampakkan batang hidungnya.
Meski demikian, aparat TNI-Polri tetap siaga.
Ketika malam hampir tiba, kesiagaan di markas TNI-Polri mulai ditingkatkan.
Tak hanya sebatas menyiapkan persenjataan, tapi pantauan terhadap situasi di sekitar markas mulai ditingkatkan.
Ketika malam semakin larut, seorang prajurit TNI ditugaskan khusus untuk memasang jebakan di seputaran 'pintu gerbang' bagian belakang pos keamanan.
Tugas itu berakhir sempurna dan beberapa 'ranjau' dipasang agar memudahkan TNI-Polri memantau kehadiran KKB.