GridHot.ID - Sosok Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) belakangan menjadi sorotan.
Melansir tribunmanado.co.id, Pemangku Adat Keraton Sumenep Ir RP Moh Mohtar Admokusumo menyerahkan Sertifikat Pemberian Kehormatan Keluarga Kesultanan Keraton Sumenep kepada Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Penyerahan tersebut dirangkai pemasangan Odheng, dan Selendang maupun Pin sebagai pengikat lahir batin antara Yudo dengan Keluarga Besar Kesultanan Keraton Sumenep.
Dilansir dari Surya.co.id, inilah profil dan biodata Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang mendapat gelar "Djojo Noto Segoro" dari Keraton Sumenep, Madura.
Upacara penganugerahan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Warga Kehormatan Keluarga Besar Kesultanan Keraton Sumenep dan Sesepuh Kesultanan Keraton Sumenep digelar di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Madura pada Minggu (29/5/2022).
Dalam penganugerahan tersebut, Pemangku Adat Keraton Sumenep Ir RP Moh Mohtar Admokusumo menyerahkan Sertifikat Pemberian Kehormatan Keluarga Kesultanan Keraton Sumenep.
Mohtar didampingi Sekretaris Kesultanan dan disaksikan Sekjen Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Pusat.
Penyerahan tersebut dirangkai pemasangan Odheng, dan Selendang maupun Pin sebagai pengikat lahir batin antara Yudo dengan Keluarga Besar Kesultanan Keraton Sumenep.
Yudo mengatakan sebagai pemimpin dan jajaran TNI AL merasa terhormat dan bersyukur menerima penganugerahan tersebut.
Hal itu, kata dia, dapat dimaknai dari berbagai perspektif di antaranya sebagai kepercayaan, kehormatan, dan kebanggaan.
Selain itu, kata Yudo, penganugerahan tersebut juga memberikan implikasi tanggung jawab kepada TNI AL dan pribadi untuk dapat mencurahkan perhatian bersama pemerintah daerah serta komponen masyarakat saling bahu membahu membangun kesejahteraan Sumenep.
Gelar Djojo Noto Segoro, kata Yudo, merupakan gelar yang sangat dalam baginya karena selaku pemimpin TNI AL tentunya harus bisa menjaga Segoro atau Lautan dengan Jaya.
"Kalau di TNI AL ada semboyan Jalesveva Jayamahe yang artinya di Laut Kita Jaya, ini selaras dengan harapan saya yang harus membawa lautan sebagai pemersatu bukan pemecah belah. Saya juga memiliki tanggung jawab yang besar menjaga kedaulatan negara di laut serta membawa kejayaan dari laut tersebut," kata Yudo dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Senin (30/5/2022).
Bupati Sumenep Achmad Fauzi juga menyerahkan Pusaka Leluhur Keraton berupa keris dan Lambang Keraton Sumenep kepada Yudo.
Pemberian keris kepada Yudo dinilai memiliki makna yang mendalam, di mana keris merupakan warisan leluhur atau sesepuh kerajaan berupa benda tajam dan mengandung unsur mistis serta bertuah.
Hal tersebut, dinilai sesuai dengan kepribadian Yudo baik dalam kedinasan maupun kehidupan sehari-hari.
“Beliau tajam dalam tutur bahasa, tajam pikirannya, gagah dan sakti di dalam mengemban tugas mengamankan negara kesatuan republik Indonesia,” kata Fauzi.
Penganugerahan sebagai Warga kehormatan Keraton tersebut merupakan salah satu acara dari serangkaian kegiatan Yudo di Madura.
Usai penganugerahan, Yudo dan rombongan melanjutkan kegiatan karya bakti menuju lokasi peletakan batu pertama renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep yang diperuntukkan bagi masyarakat pesisir.
TNI AL dengan Pemprov Jatim direncanakan akan merenovasi sebanyak 225 Unit rumah masyarakat di pesisir Jawa Timur yang tersebar di beberapa titik lokasi.
Lokasi tersebut di antaranya Sumenep 68 unit, Probolinggo 30 unit, Situbondo 50 unit, Bangkalan 47 unit, dan Lamongan 37 unit.
Renovasi rumah tersebut rencananya akan selesai dan bisa dihuni pada September 2022.
Selanjutnya pada lokasi renovasi Rutilahu tersebut, Yudo juga melaksanakan peninjauan kegiatan pengobatan gratis dengan melibatkan tim kesehatan dari Rumkital dr. Oepomo Lantamal V.
Dalam kegiatan tersebut, TNI AL bekerja sama dengan Yayasan Wajah Masa Depan yang menargetkan 500 orang, kegiatan vaksinasi, dan dari Diskes Lantamal V yang menargetkan 100 orang serta kegiatan pemberian sembako.
Kunjungan Yudo di Pulau Madura diakhiri dengan mengunjungi pengrajin keris yang berada di sentra pengrajin keris Desa Wisata Aeng Tongtong.
Di sana Yudo melihat display keris, menerima penjelasan mengenai dasar pembuatan keris, dan filosofi keris dari pengerajin keris Wawan Novianto.
Pada kunjungan tersebut juga diperagakan pembuatan keris oleh pengrajin setempat.
Profil dan Biodata Laksamana TNI Yudo Margono
Laksamana TNI Yudo Margono adalah putra asli Madiun, Jawa Timur.
Dia lahir pada tanggal 26 November 1965.
Masa kecilnya dihabiskan di Desa Garon, Kecamatan Balerejo.
Di sana dia juga mengenyam pendidikan dasar.
Pada Minggu (16/1/2022), Laksamana Yudo Margono mengunjungi sekolahnya itu didampingi sang istri yang juga Ketua Umum Jalasenastri, Veronica Yulis Prihayati Yudo Margono.
Yudo bernostalgia sembari meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SD yang berada di pinggir jalan raya Madiun-Surabaya tersebut.
"Tentunya ada rasa terkenang kembali beberapa puluh tahun yang lalu. Saya lulus tahun 77/78," kata Yudo ditemui di SDN Garon 02, Minggu (16/1/2022).
Zaman menempuh pendidikan di SD tersebut, Yudo menceritakan dinding bangunan sekolahnya masih berupa kayu-kayu, belum tembok bata seperti sekarang.
"Sekolah (kelas) saya di pojok sana, cuman tidak sebagus sekarang. Kalau banjir sekolahnya ditutup, libur," jelas alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988 tersebut.
Yudo juga mengenang bagaimana dirinya berangkat sekolah dengan berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki.
"Kita kalau sekolah jalan, dari rumah saya di Garon itu. Dulu belum ada sepatu, belum ada sandal. Nyeker 1 kilometer," terang Yudo.
Mantan Pangarmada I tersebut punya kenangan yang tidak terlupakan yaitu setiap upacara hari Senin diperintahkan guru untuk membaca pembukaan UUD 1945.
Selain itu, Yudo juga tidak pernah melupakan gerakan Senam Kebugaran Jasmani 88 (SKJ 88) yang ia pelajari di SDN Garon 02.
Bahkan ia mensosialisasikan dan mewajibkan seluruh prajurit TNI AL untuk melakukan senam SKJ 88 sebelum melanjutkan olahraga lainnya.
"Karena dulu pernah saya alami di sini (SD dan alhamdulillah sampai sekarang sehat. Berarti SKJ 88 itu sehat, dan itu saya terapkan di angkatan laut. Sebelum olahraga didahului SKJ 88," jelas Yudo.
Saat meninjau vaksinasi di SDN Garon 02, Yudo tak segan bercengkrama santai dengan para siswa dan wali murid untuk sekadar bertanya asal rumah dan koleganya di daerah tersebut.
Yudo nampak sangat mengenali daerah-daerah di Kabupaten Madiun dimana ia menghabiskan masa mudanya hingga lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kini Yudo telah menjadi perwira tertinggi Angkatan Laut.
Laksamana Yudo Margono merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.
Yudo menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) sejak 24 September 2019.
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I atau Kogabwilhan I adalah komando utama operasi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kogabwilhan I merupakan satuan baru yang langsung berada di bawah komando Panglima TNI.
Markas Kogabwilhan I berada di Jalan MT Haryono Km 3,5 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Pangkogabwilhan I mempunyai wilayah kerja yang mencakup daratan, laut dan udara.
Wilayah darat meliputi Pulau Sumatera, DKI, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Adapun wilayah laut mencakup perairan di sekitar Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Alur LAut Kepulauan Indonesia (ALKI-1) beserta perairan sekitarnya.
Kawasan udara mencakup wilayah di atas Sumatera, DKI jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan ALKI-1 beserta perairan sekitarnya.
Yudo juga sempat menjabat sebagai Panglima Komando Armada 1.
Laksamana Madya Yudo Margono lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965.
Melansir dari Wikipedia, berikut pendidikan militer Laksamana Madya Yudo Margono :
- AAL (1988)- Kursus Korbantem (1989)- Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990)- Kursus Pariksa (1992)- Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993)- Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998)- Seskoal A-40 (2003)- Sesko TNI A-38 (2011)- Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014)
Karier militer :
- Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)- Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364- Palaksa KRI Fatahillah 361- Komandan KRI Pandrong 801- Komandan KRI Sutanto 877- Komandan KRI Ahmad Yani 351- Komandan Lanal Tual (2004—2008)- Komandan Lanal Sorong (2008—2010)- Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)- Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)- Komandan Kolat Armabar (2012—2014)- Paban II Opslat Sops Mabesal (2014—2015)- Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)- Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)- Pangkolinlamil[1][2][3] (2017—2018)- Pangarmabar (2018)- Pangarmada I (2018—2019)- Pangkogabwilhan I (2019—2020)- Kasal (mulai 2020 - ). (berbagai sumber)
(*)