GridHot.ID - Nasib pelawak Yadi Sembako ternyata sungguh memilukan.
Melansir tribun-medan.com, lama tak muncul di layar kaca, kini beredar kabar Yadi Sembako yang membuat publik terkejut.
Lelaki 48 tahun itu dikabarkan baru saja mengalami kebangkrutan yang membuatnya frustasi hingga jatuh sakit.
Dilansir dari tribunnewsmaker.com, Yadi Sembako yang dulunya gemuk kini justru terlihat kurus.
Tak hanya itu, kepada Ruben Onsu, Yadi Sembako bercerita ia juga sempat kesulitan ekonomi.
Diakui Yadi Sembako, dirinya terpaksa menjual mobilnya lantaran tak sanggup membayar cicilan.
Hal ini diungkap Yadi Sembako saat menjadi bintang tamu Ruben Onsu di kanal YouTube MOP Channel, Deeptalk With Ruben, Rabu (25/5/2022).
Yadi Sembako yang sempat menghilang pun menceritakan kondisi terkininya yang tengah mengalami kesulitan dalam hidupnya.
Malahan dia mengaku tak lagi punya penghasilan karena sepi pekerjaan.
Tambahan pula, masa pandemi COVID-19 makin menyulitkan Yadi Sembako untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bahkan sebelum pandemi, pelawak 48 tahun itu sempat mengalami kerugian besar setelah berbisnis dengan rekannya.
Alhasil, beberapa teman pun meninggalkannya.
"Ada (yang ninggalin), cuma saya enggak mau (bilang).
Ada, sangat dekat, ya orang tahu," ucap Yadi dikutip, Senin (30/5/2022).
"Ya mungkin dia lagi sibuk, kita sih positive thinking aja," imbuhnya mencoba memaklumi.
Meskipun dijauhi oleh teman dekatnya pada saat susah, pelawak berusia 48 tahun itu tak memiliki niat untuk berhenti berteman.
Yadi Sembako justru belajar untuk tidak bertindak seperti itu ketika suatu saat mungkin hal serupa terjadi pada temannya.
"Pertemanan tetap pertemanan, tidak ada kata dilanjutkan tidak dilanjutkan," kata Yadi.
"Ya penting nanti kalau mungkin dia suatu saat mengalami seperti saya, saya harus support, jangan seperti saya sekarang, dia enggak ada kabar," imbuhnya.
Lalu, Yadi Sembako menceritakan sosok Ruben yang tak berubah dan tetap ada ketika dia dalam kesulitan.
"Nanya kabar aja saya seneng. Pak Ruben nanya saya 'Yadiii, i-nya panjang, Yadi lu sakit?', Alhamdulillah pak Ruben apa yang pertama saya kenal sampai sekarang enggak berubah," ucap Yadi penuh syukur.
Bukan hanya Ruben, karena ada beberapa teman lain yang masih mengingat dan memberikan dukungan untuknya, meskipun hanya sekedar bertanya kabar.
"Banyak teman juga di luar sana yang men-support saya, teman-teman dari PASKI luar biasa, ustaz-ustaz yang sering saya tabligh banyak yang support," lanjut Yadi.
Bagi Yadi, hal yang dialaminya beberapa waktu ini menjadi pelajaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
"Saya positive thinking, mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran buat diri saya, saya lagi dibersihin mungkin sama Allah," kata Yadi.
"Selama ini mungkin saya lupa atau bagaimana, itu yang saya rasain, yang saya introspeksi seperti itu," sambungnya.
Gara-gara sempat sakit dan kehilangan pekerjaan, Yadi Sembako harus mendapati kenyataan mobil bahkan hampir rumahnya disegel.
Berawal dari sakit lambung dan gula darah, Yadi yang dulu terlihat berisi kini terlihat jauh lebih kurus.
Bahkan diakui Yadi, berat badannya sempat turun hingga 59 kilogram.
Padahal sebelumnya berat badan Yadi sekitar 70 kilogram.
"Awalnya saya dulu punya lambung yang akut.
Awalnya itu, dua bulan sebelum Lebaran nge-drop banget, di rumah sakit," kata Yadi menceritakan penyakitnya.
Yadi bahkan sempat hilang kesadaran saat dirawat di rumah sakit.
"Saya sempat hilang 1 jam 15 menit kemarin. Napas masih ada, cuma saya udah hilang, loss, saya mata merem, kata keluarga saya cuma keluar air mata saja," ujar Yadi.
Kondisinya itu menurutnya semakin parah karena bisnis kontraktornya yang ternyata tak berjalan lancar serta tawaran pekerjaan yang hampir tidak ada selama pandemi Covid-19.
Barang-barang berharga miliknya, seperti mobil terpaksa dijual atau dikembalikan karena tak sanggup lagi untuk membayar cicilan.
"Kendaraan, mobil abis, yang ada saya over kredit, ada yang saya serahin di leasing karena ada beban banyak," kata Yadi.
"Biar beban satu-satu hilang, yang ada kita lepas aja dulu.
Dan itu mungkin salah satu yang jadi menyebabkan saya cepat drop saat itu," imbuhnya.
Bahkan saat itu rumah Yadi sudah hampir dipasang tanda disegel.
"Rumah yang saya tempatin mau dikasih plang segel.
Tapi dengan negosiasi, kekeluargaan, akhirnya enggak jadi," ucap Yadi.
Tapi yadi bersyukur, atas bantuan beberapa teman, rumah itu akhirnya perlahan bisa dicicil pembayarannya.
Karena pengalamannya itu, Yadi kemudian memberi pesan kepada teman-temannya yang terjun di dunia hiburan agar lebih pandai mengatur keuangan.
"Buat teman-teman seniman, khususnya yang seprofesi sama saya, harus betul-betul belajar, ada tabungan untuk persiapan seperti ini, yang dikala kita lagi enggak ada kerjaan, tapi punya kebutuhan," ujar Yadi.(*)