Gridhot.ID - Greysia Polii legenda bulu tangkis Indonesia akhirnya resmi gantung raket.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Greysia Polii mengumumkan dirinya pensiun di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (12/6/2022).
"Perjalanan yang panjang, dibutuhkan 30 tahun untuk mencapai semua apa yang dicita-citakan dari kecil dan itu tidak terlepas dari dukungan masyarakat Indonesia, keluarga, dukungan teman-teman yang ada di sini," kata Greysia.
"Saya merasa kadang tidak pantas berada di sini, tapi saya benar-benar berterima kasih, dan saya mengucapkan syukur kepada Tuhan atas semua yang diberikan."
"Seperti yang Pak Menteri Zainudin bilang bahwa darah saya adalah bulu tangkis. Saya hanya hidup lima tahun tidak bulu tangkis, 30 tahun itu bulu tangkis."
"Jadi mau enggak mau, tetap bisa berkontribusi yang baik terhadap olahraga Indonesia, khususnya bulu tangkis yang telah membesarkan saya, nama saya, jadi itu yang membuat saya ingin melayani kembali," demikian pidato Greysia.
Profil Greysia Polii
Dikutip Gridhot dari Surya, Greysia Polii merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi.
Besar di Manado akhirnya keluarga Greysia Polii pindah ke Jakarta agar Greysia Polii dapat mengejar cita-citanya sebagai atlet badminton.
Sejak kecil Greysia Polii sudah menunjukkan bakatnya dalam bidang olahraga tersebut.
Keluarga Greysia Polii memang menggemari olahraga jadi tidak heran kalau Greysia Polii sudah familiar dengan badminton semenjak berusia tiga atau empat tahun.
Saat tinggal di Manado, Greysia Polii melihat anak-anak yang bermain badminton di lapangan terbua dekat rumahnya.
Meski awalnya hanya menggunakan raket yang terbuat dari kayu dan papan triplek, bakat alami Greysia Polii mulai terlihat.
Sang ibu bahkan pernah menjual bajunya untuk membelikan Greysia Polii sebuah raket.
"Orangtua melihat kalau saya memiliki bakat. Jadi kenapa enggak diterusin main bulutangkis. Lalu waktu itu ada lomba bulutangkis seperti Porseni, saya jadi juara di kategori umur 10 tahun padahal saya baru berusia enam tahun," ujar Greysia Polii seperti dikutip dari artikel Tribun Manado berjudul "Profil Greysia Polii, Pebulutangkis Asal Sulut Raih Medali Emas di Sea Games 2019, Karirnya Gemilang"
Dalam olahraga badminton, Greysia Polii mengungkapkan bahwa panutannya adalah Zhang Ning dan Susi Susanti.
Menurut Greysia, keduanya adalah wanita hebat yang telah membuat sejarah di dunia badminton.
Dalam unggahannya di Instagram, Greysia menuliskan asal nama Greysia yang dibuat oleh sang ayah.
Nama 'Grey' yang diberikan orang tuanya terinspirasi dari 'grey' yang berarti abu-abu karena ketika melahirkan Greysia, kedua orangtuanya sudah mencapai usia yang tua.
Kemudian nama 'sia' yang terinspirasi dari Indone'sia', ditambahkan menjadi 'Greysia'.
Perjalanan Karir Greysia Polii
Greysia Polii awalnya masuk ke klub Jaya Raya Jakarta dan kemudian bergabung dengan Pelatnas pada 2003.
Dilatih oleh Richard Mainaky dan Aryono Miranat, Greysia Polii ditempatkan di kelas ganda campuran.
Greysia Polii pernah dipasangkan dengan Muhammad Rijal dan Tontowi Ahmad.
Dipindahkan ke ganda putri, Heni Budiman, Jo Novita. Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari dan Meiliana Jauhari pernah berpasangan dengan Greysia Polii.
Mendapat banyak pelajaran dari seluruh mantan partner-nya, Greysia Polii pernah menempati peringkat terbaik kedelapan sedunia untuk kelas badminton ganda putri.
Pada 2004 dan 2008, Greysia Polii dipasangkan dengan Jo Novita di Piala Uber Indonesia.
Berganti pasangan di tahun 2008, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari memulai perjalanan mereka.
Keduanya menjadi Runner-up Tim Piala Uber Indonesia 2008, Runner-up Aviva Singapore Super Series 2009 dan semifinal Yonex French Super Series 2009.
(*)