Find Us On Social Media :

Luncurkan Rudal Kalibr dari Laut Hitam, Rusia Hancurkan Gudang Senjata AS di Ukraina, Ini Videonya yang Dirilis Kementerian Pertahanan

Korvet Buyan-M Rusia “Grad Sviyazhsk” meluncurkan rudal anti-kapal 3M-54 Kalibr selama manuver di Laut Kaspia.

GridHot.ID - Rusia terus melancarkan serangan ke Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia (MoD) telah merilis video Frigate Laut Hitam meluncurkan empat rudal Kalibr yang menghancurkan gudang senjata AS dan Eropa di wilayah Ternopil Ukraina.

"Rudal Kalibr yang diluncurkan dari laut dengan presisi tinggi menghancurkan sebuah gudang besar di dekat pemukiman Chortkiv, wilayah Ternopil..."

"...dengan istem rudal anti-tank, anti-tank portabel. sistem rudal pesawat, dan peluru artileri untuk sistem senjata, dipasok ke rezim Kyiv dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa," ujar kepala juru bicara MoD Mayor Jenderal Igor Konashenkov, diansir dari Eurasian Times.

Dalam video yang dirilis Rusia, empat rudal jelajah Kalibr diluncurkan satu demi satu.

Setelah itu, rekaman lain muncul yang diduga menggambarkan momen ketika rudal-rudal itu mendarat di sasaran yang dituju yakni gudang senjata di dekat kota Chortkiv.

Gubernur wilayah Ternopil telah membenarkan serangan itu.

Dia mengatakan, serangan rudal ke kota Chortkiv yang ditembakkan dari Laut Hitam telah menghancurkan sebagian fasilitas militer, melukai 22 orang.

Namun, seorang pejabat lokal yang tidak disebutkan namanya dilaporkan mengatakan fasilitas itu tidak memiliki senjata.

Baca Juga: Rusia Bakal Gigit Jari? Catatan Sejarah Menunjukkan Senjata Nuklir Selalu Gagal Memenangkan Perang, Ukraina Mungkin Saja Jadi Pihak yang Berjaya

Sementara itu, sumber media Rusia telah melaporkan bahwa hingga 200 personel militer Ukraina dan sekitar 80 tentara bayaran asing berada di fasilitas yang hancur.

Diduga bahwa gudang yang dihancurkan itu berisi hingga 1.200 MANPADS Amerika dan lainnya, sekitar 1.500 sistem rudal anti-tank, setidaknya 30 buah artileri, beberapa puluh ribu amunisi, dan senjata lainnya.

Masih melansir Eurasian Times, serangan Rusia di bagian barat Ukraina itu terjadi tak lama setelah Vladimir Putin memperingatkan AS agar tidak mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam sistem roket bergerak presisi tinggi.

Tidak seperti Ukraina timur dan selatan, yang telah menanggung beban berat penembakan Rusia, barat negara itu hanya memiliki serangan sporadis.

Serangan Rusia di barat terutama ditujukan untuk mengganggu pasokan senjata dan peralatan militer ke Ukraina.

Misalnya, bulan lalu, militer Rusia melakukan serangan rudal serupa yang menargetkan fasilitas tenaga listrik di lima stasiun kereta api di seluruh Ukraina yang memainkan peran penting dalam memasok dan mendistribusikan senjata ke angkatan bersenjata Ukraina dari negara-negara Barat.

Sejak dimulainya invasi militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari, negara seperti AS, Inggris, dan UE telah mengirim senjata, amunisi, dan sistem senjata senilai miliaran dolar ke Ukraina.

Hal itu bertujuan untuk membantu angkatan bersenjata Ukraina menggagalkan kampanye militer awal Rusia ke Ukraina, merebut Kyiv.

Senjata diketahui memainkan peran sentral dalam pertempuran sengit untuk menguasai wilayah industri timur Donbas.

Baca Juga: Tegang, Pesawat Militer Rusia dan China Terbang di Wilayah Perbatasan , Korsel Hingga Jepang Auto Kerahkan Jet Tempur, Apa yang Terjadi?

Namun Rusia terus-menerus mengkritik Barat karena menyediakan senjata bagi negara yang dilanda perang, menyalahkan negara NATO karena memperburuk krisis.

 (*)