Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, TNI kehilangan salah satu prajurit terbaiknya.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, sosoknya adala Prada Beryl.
Prada Beryl sendiri gugur usai diserang KKB Papua saat bertugas.
Dikutip Gridhot dari Surya, Prada Beryl gugur saat KKB Papua yang dipimpin Lamek Taplo menyerang Pos Ramil Kiwirok Satgas Kodim Yonif PR 431/SSP.
Prada Beryl gugur akibat kehabisan darah lantaran mengalami luka tembak di bagian paha.
Rencananya, jenazah anggota Peleton III Kipan A Yonif PR 431/SSP ini akan dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Sukoharjo, Desa Sukoharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kabar gugurnya Prada Beryl membuat keluarga dan warga Dusun Sukoharjo berduka.
Hal ini tidak terlepas dari kebaikan yang disebar almarhum selama hidupnya.
Berikut fakta-fakta Prada Beryl dikutip dari berbagai sumber:
1. Santuni anak yatim
Prada Beryl merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan almarhum Sucipto dan Yulianah (50).
Sang kakak, Nofia Reni Yusnita (30) adiknya yang masih bujang itu memang mempunyai karakter yang baik dan suka menolong.
"Anaknya itu baik banget," ujar Reni dalam sambungan telepon, Kamis (30/6/2022).
Dalam penugasan yang jauh di Papua, kata Reni, Beryl tak lupa selalu membantu keuangan keluarga tiap bulan.
Bahkan ada juga jatah khusus untuk keponakannya dan anak-anak tetangganya.
"Anak saya sebulannya dikasih Rp 1 juta. Dia juga sering ngasih anak yatim di desa," ungkap Reni.
Prada Beryl
2. 4 Kali Gagal Jadi Tentara
Beryl mulai menjadi tentara pada 2018. Reni menuturkan, sejak saat itu, adiknya jarang pulang karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk bertugas.
Namun komunikasi masih terus terjalin melalui telepon atau pun pesan instan untuk sekadar berkabar dengan keluarga di desa.
"Rencananya Agustus nanti pulang," lanjut Reni.
Pencapaian Beryl untuk masuk tentara itu pun harus melalui perjalanan panjang dan cukup terjal.
Reni menceritakan, sejak dulu adiknya tersebut sangat berkeinginan menjadi seorang prajurit tentara.
Saat ada pembukaan pendaftaran, Beryl langsung mendaftar. Namun jalannya tidak mulus karena sempat gagal hingga empat kali.
Kendati demikian, hal itu tidak membuatnya patah arang demi menggapai cita-cita.
"Daftar TNI AL pernah, tapi gugur. Akhirnya keterima di TNI AD," ungkap Reni.
3. Ingin Berangkatkan Orangtua Haji
Selain dikenal sebagai sosok yang baik dan gemar berbagi, Beryl juga dikenal taat kepada orangtua.
Ayahnya yang seorang pegawai pasar di lingkup Pemerintah Kabupaten Kediri sudah meninggal dunia dan kini hanya ibunya yang masih hidup.
Reni menuturkan, Beryl punya keinginan yang mulia yakni memberangkatkan ibunya berhaji ke Tanah Suci.
"Anaknya itu pengen memberangkatkan ibu naik haji. Tapi sekarang dia sudah tidak ada," katanya.
Prada Beryl
4. Aktif di Masyarakat
Kepala Desa Sukoharjo Ahmadi menyebut Beryl sebagai sosok pahlawan desa.
Sebab, keberadaan Beryl mampu mengangkat nama baik desa dan digadang-gadang sebagai tokoh penerus kemajuan desa ke depannya.
"Karena Mas Beryl ini merupakan satu-satunya penerus, jagoan kita di desa. Tetapi gugur dalam menjalankan tugas di Papua," ujar Ahmadi dalam sambungan telepon.
Sebelum jadi prajurit TNI, kata dia, Beryl merupakan pemuda yang terhimpun dalam Karang Taruna sehingga aktif di setiap kegiatan desa.
Bahkan saat sudah menjadi prajurit TNI, menurutnya, Beryl tetap rajin bersosialisasi dan santun kepada warga sekitar.
"Jadi tentara tidak membuatnya takabur," ujar Ahmadi.
Tangguhnya pendirian dan doa ibunya, menurut Ahmadi, yang membuat Beryl akhirnya mampu menggapai cita-cita yang diidamkan, yaitu menjadi prajurit TNI.
"Dulu waktu selesai pendidikan, saya yang menjemputnya di tempat pendidikan yang ada di Magetan," lanjutnya.
(*)