Find Us On Social Media :

Konon Muncul Jelang Hari Kiamat, Inilah Bangsa Yakjuj dan Makjuj si Pembuat Kekacauan, Disebut Berhasil Bunuh Seluruh Penghuni Bumi

Illustrasi bangsa Yakjuj dan Makjuj

GridHot.ID - Yakjuj dan Makjuj merupakan Makhluk Allah yang keluar menjelang Hari Kiamat.

Yakjuj dan Makjuj muncul setelah turunnya Dajjal dan Nabi Isa AS.

Mereka membunuh semua penghuni bumi, lalu menghujamkan panah ke langit untuk membunuh penghuni langit.

Dilansir dari TribunJateng.com, mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai penghancur dan pengrusak.

Mereka akan berperang melawan Nabi Isa beserta pasukannya di mukit Thursina.

Mereka adalah suku yang akan membuat keadaan goncang kemudian tidak ada orang yang sanggup menghadapi mereka, maka harus lari dari mereka.

Sifat mereka dikatakan sangat keras, kasar, biadab, sombong, gigih, senang berperang, merampok, membunuh, merusak, memperkosa korbannya, dan mereka tidak menyukai umat (bangsa) selain mereka sendiri.

Kesombongan mereka digambarkan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad, ketika mereka telah berhasil membunuh seluruh penduduk bumi, maka mereka melemparkan anak panah dan tombak ke atas awan.

Kemudian mereka beranggapan bahwa mereka telah berhasil membunuh penduduk langit (para malaikat), karena anak panah dan tombak mereka kembali dengan berlumuran darah.

Baca Juga: 'Pejabat Publik Harusnya Lebih Bijak!' Sayangkan Tindakan Ahmad Sahroni yang Kembali Lapor Polisi, Pihak Adam Deni Klaim Punya Bukti soal Tudingan Suap

Ibnu Katsir menerangkan bahwa mereka adalah dari keturunan Adam dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang diisolir oleh tembok/benteng tinggi yang dibangun oleh Dzul Qarnain.

Walaupun mereka dari jenis manusia, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia pada umumnya.

Ciri utama mereka adalah perusak.

Jumlah mereka yang sangat besar, sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan seperti air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai.

Dalam Surah Al-Kahf bahwa Raja Dzul Qarnain, dalam sebuah perjalanannya sampai di suatu tempat di antara dua gunung. Dia menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya.

Kaum itu mengadukan kepadanya bahwa ada bahaya mengancam mereka yaitu dari Yakjuj dan Makjuj dan mereka meminta untuk membangun tembok yang dapat melindungi mereka dari kejahatan Yakjuj dan Makjuj.

Kemudian Dzul Qarnain memenuhi permintaan mereka.

Menurut Al-Qur'an, Yakjuj dan Makjuj diisolasi di antara dua gunung oleh pasukan Dzul Qarnain beserta kaum yang terpencil yang meminta bantuan kepadanya.

Mereka meminta Dzul Qarnain untuk membuat dinding pembatas, agar kedua suku tersebut tidak keluar dan membuat kekacauan kembali, namun pada akhirnya mereka akan berhasil keluar dari dinding pembatas itu.

Baca Juga: Daftar Prioritas Penerimaan PPPK Guru 2022, Pelamar Umum Wajib Ikut Ujian, Berikut Contoh Soal Kompetensi Teknis untuk Guru Biologi SMA

Asia Barat

Menurut Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di, Ya'juj Ma'juj berada di belakang pegunungan Qoqaz (Kaukasus).

Memang ada yang berpendapat bahwa pegunungan inilah yang merupakan "benteng" dimaksud.

Deretan pegunungan ini memanjang tanpa celah dari laut Hitam hingga laut Kaspia sepanjang lebih dari 1.200 km.Kecuali pada bagian kecil dan sempit yang disebut celah Darial (terletak di negara Georgia) sepanjang kurang lebih 100 meter.

Pada bagian celah itulah diduga penghalang dari Yakjuj dan Mkjuj itu dibangun.

Ada juga yang menyatakan, keberadaan tembok tersebut telah tenggelam dan sampai saat ini berada di Azerbaijan dan Armenia, tepatnya di pegunungan yang sangat tinggi serta keras.

Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam ataupun Rusia, terletak di Republik Georgia.

Asia Tengah

Menurut Al-Lajnah Ad-Da'imah, mereka tinggal di benua Asia bagian utara China.

Sedangkan menurut Syaikh bin Baz berkata mengenai lokasi, dia menjawab mereka ada di arah timur dan mereka adalah Bangsa At-Turk (Mongol) adalah termasuk kedalam bangsa itu juga.

Baca Juga: Sudah Ditalak Tiga Hingga Dilarang Suami Pulang ke Rumah, Tiara Marleen Nangis Merasa Berdosa, Ucap Maaf Sesali Perbuatannya: Aku Akan Berubah

Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir "The Holy Qur’an" menuliskan bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan kordinat 38oN dan 67oE.

Tempat itu kini bernama "Buzghol-Khana" dalam bahasa Turki, orang Arabnya menyebutnya dengan nama "Bab al Hadid", sedangkan Persia menyebutnya "Dar-i-Ahani", dan Cina menamakannya "Tie-Men-Kuan" yang semuanya memiliki arti "Pintu Gerbang Besi".

Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina pernah melewati pintu berlapis besi itu dalam perjalanannya ke India pada abad ke-7.

Tidak jauh dari sana ada sebuah danau yang dinamakan Iskandarkul.

Sallam, salah seorang staff peneliti dari kekhalifahan Abassiah yang dipimpin oleh al-Watsiq Billah dan Ibnu Bathuthah menyatakan hal yang sama bahwa lokasi ini diberada di Asia Tengah.

Pada tahun 842 Kekhalifahan Abbasiyah, al-Watsiq Billah, bermimpi bahwa dinding pembatas yang mengurung kedua suku itu hancur.

Kkarena mimpi itulah ia mengutus sebuah tim ekspedisi yang dipimpin oleh Sallam salah seorang staff peneliti ke gerbang besi tadi, untuk mengetahui keadaan dinding itu dan lokasinya.

Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu.

Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut memakan biaya besar.

Baca Juga: Kini Sering Ngemis ke Haji Faisal Minta Berdamai, Video Lama Tiara Marleen Saat Ejek Keluarga Bibi Ardiansyah Mendadak Jadi Sorotan, Netizen: Mulutnya Jahat Banget

Disebutkan dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.

Mereka masih mendapati gerbang di antara gunung selebar 137 meter dengan kolom besar di kiri kanan terbuat dari balok-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung daun pintu raksasa.

Kisah lain menyebutkan Sallam melihat pegunungan yang terpisah oleh lembah. Luas lembah sekitar 150 meter dan lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.

Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari.

Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam.

Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Yakjuj dan Makjuj itu.

Mereka sering mengganggu, menyerbu, membunuh, suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu daerah.

Masyarakat mengadukan kelakuan suku Yakjuj dan Majjuj kepada Dzul Qarnain.

Dzul Qarnain kemudian menggiring (mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi.

Baca Juga: Ponsel Rina Arano Ditemukan di Vila Miliknya, Sosok Pria Ini Dituduh Jadi Sosok yang Bawa Sang Pemain Film Dewasa Sebelum Ditemukan Tewas di Tengah Hutan dengan Kondisi Dada Membusuk

Menjelang kiamat nanti, pintu gerbang itu akan berhasil dijebol oleh mereka, kemudian mereka keluar dan membuat onar dunia, sampai mereka bertemu dengan Nabi Isa al-Masih dan umatnya.

Dalam bukunya al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat Yakjuj dan Makjuj.

Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan mereka.

Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil penelitiannya kepada Khalifah.

Ibnu Bathuthah menuturkan dalam Kitab Rahlat Ibnu Bathuthah pegunungan Yakjuj dan Makjuj berada sekitar perjalanan 6 hari dari China.

Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di sebelah Barat Laut China adalah daerah-daerah Rusia. (*)