GridHot.ID - KKB Papua menolak keras tiga RUU terkait Provinsi Baru Papua atau Daerah Otonomi Baru (DOB).
Sebagaimana yang dilansir dari Antara News, DPR telah mengesahkan RUU terkait Provinsi Baru Papua atau Daerah Otonomi Baru (DOB) menjadi Undang-Undang pada Rapat Paripurna ke-26 masa persidangan V tahun sidang 2021-2022, Kamis (30/6/2022).
Ketiga RUU tersebut yaitu RUU Provinsi Papua Selatan, RUU Provinsi Papua Tengah, dan RUU Provinsi Papua Pegunungan.
Ketua DPR RI Puan Maharani menilai tiga RUU pemekaran provinsi di Papua merupakan dukungan legislasi DPR untuk menjamin hak rakyat Papua dan pemerataan pembangunan di Bumi Cenderawasih.
Melansir Tribun Palu, sebagai bentuk penolakan terhadap DOB, KKB Papua dari Kodap XI Odiyai Dogiyai membuat sebuah pernyataan tegas disertai ancaman terhadap TNI/Polri. Mereka juga mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Pernyataan sikap Kodap XI Odiyai Dogiyai terekam dalam video berdurasi 33 detik yang diunggah akun Twiter @GooKoteka pada 7 Juli 2022.
"Kami dengan tegas menyatakan menolak segala bentuk tawaran Jakarta untuk Papua," kata Panglima Kodap XI Odiyai Dogiyai, Yonatan Pigai.
"Kami bangsa Papua tidak minta Otsus dan DOB. Tapi kami minta hanya satu, yaitu Papua merdeka," tegasnya.
Pada akhir pernyataan sikap, mereka meneriakan yel-yel, dipandu Yonatan Pigai.
"Papua.....," sebut Yonatan Pigai.
"Merdeka...," teriak prajuritnya sembari mengepalkan jari tangan.
Yel-yel tersebut dibuat sebanyak tiga kali.
Saat menyampaikan pernyataan sikap, Yonatan Pigai bersama prajuritnya berdiri membentuk formasi garis lurus.
Mereka mengenaikan celana dan baju loreng, mirip tentara. Beberapa orang prajurit mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Penyampaikan pernyataan sikap seusai upaya peringatan HUT ke-51 Proklamasi di Markas Kodap XI Odiyai Dogiyai, Jumat 1 Juli 2022.
"Sikap saya sebagai panglima tertinggi di Kodap XI Odiyai Dogiyai dengan tegas menolak segala bentuk tawaran dari Jakarta untuk Papua seperti Otonomi khusus dan pemekaran Daerah Otonom Baru," tandasnya.
Yonatan Pigai yang memiliki 6 batalyon di Kodap XI Odiyai Dogiya mengancam akan melakukan perlawanan terhadap TNI/Polri jika Jakarta terus memaksakan kemauannya.
"Apabila kehendak Jakarta terus memaksa orang Papua ikuti kemauan Jakarta, maka kami akan melakukan perlawanan terhadap TNI/Polri," ancam Yonatan Pigai.
"Kalau hal itu terjadi maka kita akan perang di waktu tertentu. Saya punya kekuatan juga sudah cukup banyak, ada 6 batalyon di Kodap XI Odiyai Dogiyai," sebutnya.
Enam batalyon Kodap XI Odiyai Dogiyai, antara lain
- Batalion I Maakewapa
- Batalion II Bintang Fajar Timur
- Batalion III Degeianouda
- Batalion IV Rimba Ribut Egaidimi
- Batalion V Maagotadi
- Batalion VI Muara Edege
Terpisah, Kodap XXXI Noukai Deiya juga menolak Otonomi khusus dan Daerah Otonomi Baru.
Panglima Kodap XXXI Noukai Deiyai Jhon Badii mengatakan, Otonomi khusus dan Daerah Otonomi Baru buatan dari kolonialisme Indonesia.
"Sebagai solusi demokratis adalah memberikan kemerdekaan bagi bangsa Papua Barat," kata Jhon Badii.
Ia menyampaikan lima tuntutan.
Pertama, dengan tegas menolak DOB.
Kedua, menolak pemekaran provinsi di Papua.
Ketiga, menolak pembangunan PLTA di Kabupaten Daiya.
Keempat, memperingati pejabat pemerintah daerah termasuk gubernur yang mendukung Otonomi khusus dan DOB.
Kelima, warga non Papua segera tinggalkan Papua Barat. (*)