Find Us On Social Media :

Bela KKB Papua, Relawan Negara Tetangga Ini Ngaku Siap Pergi Perang Lawan NKRI: Indonesia Menyebut Mereka Teroris!

KKB Papua mendapatkan bantuan dari relawan asal Papua Nugini untuk berperang melawan prajurit TNI-Polri. Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul KKB Papua Dapat Bantuan Lawan Indonesia, Relawan dari Negara Tetangga Siap Perang: Kami akan Pergi!, https://palu.tribunnews.com/2022/07/12/kkb-papua-dapat-bantuan-lawan-indonesia-relawan-dari-negara-tetangga-siap-perang-kami-akan-pergi.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Di tengah konflik berkepanjangan, KKB Papua mendapatkan bantuan untuk melawan Indonesia.

Bantuan untuk KKB Papua itu datang dari negara tetangga, yaitu Papua Nugini.

Diketahui, relawan dari Provinsi Sepik, Papua Nugini menyatakan siap berperang bersama KKB Papua melawan prajurit TNI-Polri.

Dilansir dari TribunPalu pada 12 Juli 2022, pernyantaan kesiapan mendukung KKB Papua disampaikan melalui video berdurasi 1 menit 23 detik, diunggah akun Instagram @freewestpapua baru-baru ini.

"PAPUA BERSATU! Papua Nugini siap membantu Papua Barat!" tulis @freewestpapua menyertai video tersebut.

"Tuhan memberkati saudara dan saudari kita dari belahan timur dari pulau besar kita. Satu bangsa, dua bendera, satu cinta!! " tambah@freewestpapua.

Relawan Papua Nugini ini tampak seperti tentara. Mereka memakai celana dan baju loreng.

Tidak disebutkan lokasi tempat mereka berada. Namun di belakang barisan relawan itu, tampak pohon-pohon menjulang tinggi.

Juru bicara relawan Papua Nugini mengatakan, mereka siap berperang melawan tentara Indonesia untuk memerdekakan Papua Barat.

Baca Juga: Anjlok Total, Rating Ikatan Cinta Disalip Sinetron Ini, Kehadiran Deva Mahenra yang Digadang-gadang Bakal Gantikan Posisi Arya Saloka Tak Mampu Mengatasi

"Atas nama warga Papua Nugini, kami sekarang berdiri di sini untuk menyatakan diri bahwa kami siap untuk pergi dan berperang melawan tentara Indonesia karena membantu rakyat kami di Papua Barat,” kata juru bicara relawan Papua Nugini.

Keputusan untuk mendukung KKB Papua karena pemerintah mereka tidak mendukung rakyat Papua Barat.

“Pemerintah kami [di Port Moresby] tidak memiliki inisiatif untuk mendukung rakyat kami di Papua Barat, oleh karena itu kami masyarakat Sepik, siap untuk pergi dan mendukung,” katanya.

Mereka menolak KKB Papua disebut sebagai teroris.

“Pemerintah Indonesia menyebut mereka [OPM/KKB] teroris, tapi mereka bukan teroris—mereka berjuang untuk tanah mereka," tandas dia.

Sebelumnya keberadaan KKB Papua mengkhawatirkan Papua Nugini atau PNG.

Pasalnya, banyak anggota KKB Papua nekat masuk Papua Nugini atau dengan alasan menjenguk keluarga. Namun saat pulang mereka membawa senjata.

Hal ini terungkap dari video yang viral di media sosial. Seorang pria diduga anggota KKB Papua saat sedang berada di Papua Nugini dicurigai membawa senjata api.

Dia tampak tidak tenang, terlihat dari gestur tubuhnya. Tatapan matanya tampak liar. Celingak celinguk seakan-akan hendak menyerang atau diserang.

Baca Juga: Kamu Harus Waspada, Ini Arti Kedutan di Mata Kiri Bawah Menurut Primbon Jawa, Konon Sakit dan Sedih Akan Terasa

Ia membawa koper besar diduga berisi senjata api. Padahal waktu tiba di Papua Nugini, dia tidak membawa barang dalam jumlah banyak.

Hal itu membuat warga sipil Papua Nugini cemas. Mereka takut jangan sampai ada insiden yang menimbulkan duka di kalangan mereka.

Mereka khawatir, TNI Polri mengambil tindakan tegas terukur seperti menyerang wilayah pemukiman dekat tapal batas antara Papua Nugini-Indonesia.

Untuk mencegah pelbagai hal yang tak diinginkan, warga setempat pun mengadu kepada pemerintah Papua Nugini.

Meski tak disebutkan kapan warga Papua Nugini itu mengungkapkan kecemasannya, tapi dari video itu tampak jelas betapa warga Papua Nugini tak mau hidupnya terusik oleh ulah KKB Papua.

Dikutip dari Surya.co.id pada 12 Juli 2022, disisi lain oknum ASN pengkhianat negara dan prajurit TNI ini malah bekerjasama memasok senjata dan amunisi untuk KKB Papua.

Tak main-main, senjata dan amunisi yang dipasok oknum ASN pengkhianat negara dan prajurit TNI untuk KKB Papua itu terdiri dari senjata rakitan AFN dan 615 butir amunisi, terdiri MK3 ada 379 butir, moser dua butir, AK tiga butir, SS1 158 butir, revolver 10 butir, US Carabine 52 butir, dan V2 Sabhara 11 butir.

Kasus ini terungkap setelah oknum ASN berinisial AN ditangkap polisi di Kabupaten Yalino, Papua, saat membawa senjata dan amunisi itu beberapa waktu lalu.

Diduga kuat, ratusan amunisi yang disita dar tangan pelaku rencananya akan didistribusikan ke KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga.

Baca Juga: Para Ajudannya Adu Tembak di Rumah, Irjen Ferdy Sambo Kaget Pulang-pulang Lihat Brigadir J Tewas di Tempat, Sosok Ini Berteriak Minta Tolong Hingga Buat Bharada E Lepaskan Tembakan

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkap setelah menangkap AN, pihaknya lalu menahan seorang berinisial LT dan dua oknum anggota TNI Angkatan Darat.

LT ditangkap karena berdasarkan keterangan AN, ratusan amunisi itu didapat dari LT.

Sedangkan LT mendapatkan amunisi itu dari dua oknum anggota TNI itu.

LT ditangkap di Jayapura, sedangkan dua oknum anggota TNI AD itu saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih.

"Ada beberapa pihak yang sudah dimintai keterangannya," kata Kombes Faizal di Jayapura, melansir Kompas.com, Minggu (10/7/2022).Faizal menyebut, AN mengaku membeli amunisi itu seharga Rp 200.000 per butir.

Sehingga, total dana untuk pembelian amunisi itu diperkirakan mencapai Rp 123 juta.

Sumber dana pembelian 615 butir amunisi oleh ASN tersebut, kini dalam penyelidikan Polda Papua.

(*)