Find Us On Social Media :

Merapat ke Kubu KKB Papua, Beredar Video Relawan dari Negara Tetangga Disebut-sebut Siap Perang Lawan TNI-Polri: Kami Akan Melawan

KKB Papua

GridHot.ID - Di tengah konflik berkepanjangan, KKB Papua mendapatkan bantuan untuk melawan Indonesia.

Melansir tribunpalu.com, bantuan untuk KKB Papua itu datang dari negara tetangga, yaitu Papua Nugini.

Diketahui, relawan dari Provinsi Sepik, Papua Nugini menyatakan siap berperang bersama KKB Papua melawan prajurit TNI-Polri.

Dilansir dari tribunkaltim.co, pernyataan kesiapan mendukung KKB Papua disampaikan melalui video berdurasi 1 menit 23 detik, diunggah akun Instagram @freewestpapua baru-baru ini.

"PAPUA BERSATU! Papua Nugini siap membantu Papua Barat!" tulis @freewestpapua menyertai video tersebut.

"Tuhan memberkati saudara dan saudari kita dari belahan timur dari pulau besar kita. Satu bangsa, dua bendera, satu cinta!! " tambah@freewestpapua.

Relawan Papua Nugini ini tampak seperti tentara.

Mereka memakai celana dan baju loreng.

Tidak disebutkan lokasi tempat mereka berada. Namun di belakang barisan relawan itu, tampak pohon-pohon menjulang tinggi.

Baca Juga: Rp 200 Ribu Per Butirnya, KKB Papua Beli Amunisi dengan Total Harga 123 Juta, Begini Cara ASN dan Oknum TNI Pengkhianat Negara Kerjasama Pasok Senjata

Juru bicara relawan Papua Nugini mengatakan, mereka siap berperang melawan tentara Indonesia untuk memerdekakan Papua Barat.

“Atas nama warga Papua Nugini, kami sekarang berdiri di sini untuk menyatakan diri bahwa kami siap untuk pergi dan berperang melawan tentara Indonesia karena membantu rakyat kami di Papua Barat,” kata juru bicara relawan Papua Nugini.

Keputusan untuk mendukung KKB Papua karena pemerintah mereka tidak mendukung rakyat Papua Barat.

“Pemerintah kami [di Port Moresby] tidak memiliki inisiatif untuk mendukung rakyat kami di Papua Barat, oleh karena itu kami masyarakat Sepik, siap untuk pergi dan mendukung,” katanya.

Mereka menolak KKB Papua disebut sebagai teroris.

“Pemerintah Indonesia menyebut mereka [OPM/KKB] teroris, tapi mereka bukan teroris—mereka berjuang untuk tanah mereka," tandas dia.

Sebelumnya diberitakan POS-KUPANG.COM, keberadaan KKB Papua mengkhawatirkan Papua Nugini atau PNG.

Pasalnya, banyak anggota KKB Papua nekat masuk Papua Nugini atau dengan alasan menjenguk keluarga. Namun saat pulang mereka membawa senjata.

Hal ini terungkap dari video yang viral di media sosial. Seorang pria diduga anggota KKB Papua saat sedang berada di Papua Nugini dicurigai membawa senjata api.

Baca Juga: Sekongkol dengan 2 Oknum TNI, Terungkap Harga per Butir Peluru yang Dibeli KKB Papua dari ASN Nduga, Ini Sosok 4 Pelaku Penjual Amunisi yang Diciduk Aparat

Dia tampak tidak tenang, terlihat dari gestur tubuhnya. Tatapan matanya tampak liar. Celingak celinguk seakan-akan hendak menyerang atau diserang.

Ia membawa koper besar diduga berisi senjata api. Padahal waktu tiba di Papua Nugini, dia tidak membawa barang dalam jumlah banyak.

Hal itu membuat warga sipil Papua Nugini cemas. Mereka takut jangan sampai ada insiden yang menimbulkan duka di kalangan mereka.

Mereka khawatir, TNI Polri mengambil tindakan tegas terukur seperti menyerang wilayah pemukiman dekat tapal batas antara Papua Nugini-Indonesia.

Untuk mencegah pelbagai hal yang tak diinginkan, warga setempat pun mengadu kepada pemerintah Papua Nugini.

Meski tak disebutkan kapan warga Papua Nugini itu mengungkapkan kecemasannya, tapi dari video itu tampak jelas betapa warga Papua Nugini tak mau hidupnya terusik oleh ulah KKB Papua.

Bos KKB Teguh Lawan Indonesia

Penolakan datang dari TPNPB-OPM Kodap XI Odiyai Dogiyai dan Kodap XXXI Noukai Deiyai disampaikan melalui video berisi pernyataan sikap.

Video berdurasi 33 detik berisi pernyataan sikap Kodap XI Odiyai Dogiyai diunggah akun Twiter @GooKoteka pada 7 Juli 2022.

Baca Juga: 2 Oknum TNI Diduga Jadi Dalangnya, Polda Papua Kini Selidiki Sumber Dana Pembelian 615 Butir Peluru untuk KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya

Sedangkan video Kodap XXXI Noukai Deiyai diposting akun @KejoraMerdeka pada 8 Juli 2022.

KejoraMerdeka me-retweeted status @BungHergix.

"Kami dengan tegas menyatakan menolak segala bentuk tawaran Jakarta untuk Papua," kata Panglima Kodap XI Odiyai Dogiyai Yonatan Pigai.

"Kami bangsa Papua tidak minta Otsus dan DOB. Tapi kami minta hanya satu, yaitu Papua merdeka," tegasnya.

Pada akhir pernyataan sikap, mereka meneriakan yel-yel, dipandu Yonatan Pigai.

"Papua.....," sebut Yonatan Pigai.

"Merdeka...," teriak prajuritnya sembari mengepalkan jari tangan.

Yel-yel tersebut dibuat sebanyak tiga kali.

Saat menyampaikan pernyataan sikap, Yonatan Pigai bersama prajuritnya berdiri membentuk formasi garis lurus.

Baca Juga: Datangi Vanuatu Negara yang Kerap Menyudutkan Indonesia, Momen Benny Wenda Disambut Super Meriah Terekam Kamera, Pentolan KKB Papua Disebut Serahkan Dokumen Ini

Mereka mengenaikan celana dan baju loreng, mirip tentara.

Beberapa orang prajurit mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Penyampaikan pernyataan sikap seusai upaya peringatan HUT ke-51 Proklamasi di Markas Kodap XI Odiyai Dogiyai, Jumat 1 Juli 2022.

"Sikap saya sebagai panglima tertinggi di Kodap XI Odiyai Dogiyai dengan tegas menolak segala bentuk tawaran dari Jakarta untuk Papua seperti Otonomi khusus dan pemekaran Daerah Otonom Baru," tandasnya.

Yonatan Pigai mengancam Jakarta dan pejabat pemerintah di Papua yang mendukung Otonomi khusus dan Daerah Otonomi Baru.

"Apabila kehendak Jakarta terus memaksa orang Papua ikuti kemauan Jakarta, maka kami akan melakukan perlawanan terhadap TNI Polri," ancam Yonatan Pigai.

"Kalau hal itu terjadi maka kita akan perang di waktu tertentu. Saya punya kekuatan juga sudah cukup banyak, ada 6 batalyon di Kodap XI Odiyai Dogiyai," sebutnya. (*)