Find Us On Social Media :

Pernah Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka, Malaysia Kini Makin Ketar-ketir Usai Ahli Waris Kesultanan Sulu Bakal Sita Seluruh Aset Negeri Jiran di 169 Negara, Petronas Langsung Kocar-kacir

Tower Petronas

Pemberitahuan 'Saisie-arret' berarti pemberitahuan penyitaan.

Bagaimanapun, Petronas menegaskan bahwa dua anak perusahaan Petronas yang terlibat telah menjual semua aset di Azerbaijan, sebelumnya.

Petronas ingin mengklarifikasi bahwa kedua anak perusahaan, Petronas Azerbaijan (Shah Deniz) S.à rl dan Petronas South Caucasus S.à rl telah melepaskan semua aset di Republik Azerbaijan.

Dari hasil dari pelepasan aset (mendivestasikan) tersebut telah dipulangkan dengan sesuai.

Baca Juga: 1 Tahun Berseteru Hingga Saling Gugat, Putra Siregar Ternyata Pernah Dimintai Uang Damai Rp 60 Miliar oleh MS Glow, Gagal Mediasi dengan Juragan 99 Karena Hal Ini

"Petronas menganggap tindakan yang diambil terhadapnya tidak berdasar dan akan terus membela posisi hukum Petronas dalam hal ini," katanya.

Sebelumnya, Financial Times pada Selasa (12/7/2022) melaporkan bahwa, seorang pejabat pengadilan di Luksemburg telah menyita dua anak perusahaan Petronas Malaysia atas nama kliennya.

Kedua anak usaha Petronas itu mengelola gas milik negara Malaysia di Azerbaijan, yang dilaporkan bernilai lebih dari USD 2 miliar (Rp 29,7 miliar).

Langkah itu, yang pertama kali dilaporkan, merupakan bagian dari gugatan yang diluncurkan pada 2017 oleh ahli waris Kesultanan Sulu.

Ini bertujuan untuk mendapatkan kompensasi atas klaim tanah di Sabah yang disewakan oleh nenek moyang mereka ke perusahaan perdagangan Inggris pada tahun 1878.

Itu terjadi sebelum penemuan sumber daya alam di daerah itu secara luas.

Pada bulan Maret, arbiter di Prancis memutuskan bahwa Malaysia, yang mewarisi kewajiban perjanjian sewa setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris, harus membayar USD 14,9 miliar (Rp 223,1 triliun) kepada ahli waris Sultan Sulu.